Tahun lalu, Bu Noni Timotius dari BIP mencolek-colek saya dan memberitahukan bahwa akan ada rencana BIP untuk memberangkatkan penulis ke Frankfurt Book Fair (FBF).
Saya mah adem ayem saja, soalnya dalam benak saya, yang dikirim pasti bukan saya, hehe.
Lalu, Bu Noni menjelaskan bahwa syarat untuk bisa dikirim ke FBF adalah penjualan sekian bulan harus mencapai sekian rupiah. Waktu itu, Bu Noni belum memberi kepastian, berapa jumlah yang harus dicapai. Kayaknya masih dihitung-hitung dan mencari pencerahan deh.
Waktu bergulir.
Akhir tahun. Bu Noni kembali mencolek saya dan memberitahukan bahwa program ini confirmed. Yang bakal dihitung adalah sales Januari-Juli 2015. Minimal angka penjualan yang harus diraih adalah 1 milyar rupiah.
Hoaa. Itu angka gede banget. Dan saya bukan tipe orang yang bisa jualan. Saya mah jualan buku hanya jika ada yang pesan. Jadi sekalian saya pesankan. Jumlahnya pun tak banyak. Paling-paling 20-100 eksemplar tiap kali jualan. Hiks. Dikit ya.
Saya tak mau berharap. I am not a dreamer. Saya tahu, selain saya ada kandidat lain yang juga dihubungi Bu Noni (ya, yang dihubungi hanyalah penulis yang kira-kira berpotensi untuk mencapai angka itu. Jadi tidak semua penulis dihubungi).
Waktu itu saya cerita ke suami, dan suami hanya bilang "Kalau rejekimu, ya kamu dapet,"
That simple.
OK. Namun, bukan berarti saya duduk manis dan tak berusaha. Apalagi, Bu Noni and BIP team all out dalam mendukung penulis untuk mencapai angka ini.
Toh, kalau saya tidak terpilih, tetap saja ada hasil yang bisa saya petik kan dari usaha saya nanti? Minimal, royalti nambah, dan orang-orang semakin kenal saya.
Berbagai usaha mulai saya lakukan. Nggak usah saya ceritakan semuanya ya. Saya ceritakan saja satu usaha yang cukup berkesan bagi saya.
Saya menghubungi sahabat, saudara, dan teman-teman. Saya minta tolong mereka untuk promo buku saya. Nggak usah macem-macem promonya. Cukup posting foto cover buku saya, dan tulis harganya saja. Posting foto boleh di BBM, di WA, di FB, di twitter or whatever socmed.
Beberapa teman menyambut dengan riang gembira dan tulus ikhlas. For them, makasih banyak dan hanya Tuhan yang akan membalas kebaikan hati kalian.
Penulis-penulis "papan atas" pun memajang foto buku saya. Salah duanya adalah Monica Anggen, dan Dewi Rieka. Siapa yang tak kenal mereka? Sungguh terlalu ....
Lalu teman-teman saya juga gotong royong memajang foto saya. Jadi kalau liat contact BBM, itu display picturenya kembaran semua. Bukunya Dian Kristiani! Hihihi.
Alasan saya sih simple saja. Setiap orang punya teman, dan temannya pastinya banyak yang punya anak. Mungkin mereka belum kenal dengan saya. Nah, dengan promo cover itu, temannya teman saya bisa kenal saya *mbulet*.
Makasih juga untuk kakak tertua saya, Jubing Kristianto, yang punya fans segambreng, dan dia mau memajang cover buku saya juga.
Oya, saya tak sembarangan memilih teman yang saya mintai tolong. Takutnya nanti orangnya keberatan, atau menolak (ada sih yang langsung bilang "temen-temenku gak suka baca kok"). Nggak apa-apa, namanya juga minta tolong kan.
Akhirnya saya fokus saja. Yang saya mintai tolong itu sahabat-sahabat SMA saya (yang sudah pasti saya kenal hatinya), teman-teman penulis non buku anak (supaya tidak ada konflik kepentingan), dan ibu-ibu yang baik hati (seperti Mbak Indah Ip, Shinta Handini, Irma Irawati --eh Irma nulis buku anak ding ya, tapi hatinya mah baiiiik banget, Ratna Precious One, Elizabeth dll).
Saya pribadi pun melakukan promo-promo "terselubung" demi mendongkrak penjualan buku saya. Hihi, apa ya? Nanti diceritain di postingan terpisah deh.
Singkat cerita, bulan Maret 2015, Bu Noni mengupdate angka penjualan saya. Katanya sih, saya nomor 1.
Bulan April, eh masih nomor 1.
Saya, yang tadinya nggak begitu berharap, jadi berharap banget. Hahaha.
Saya semakin giat promo, semakin giat mencari peluang (dan terimakasih pada Diknas yang menyelenggarakan lomba cerita rakyat. Berkat lomba ini, buku cerita rakyat saya juga naik penjualannya).
Akhir bulan Mei, Bu Noni mengabarkan bahwa angka penjualan saya sudah 1M. Dan tak lama kemudian, beliau juga mengkonfirmasi bahwa saya berangkat.
Alhamdulillah. Sujud syukur Check paspor. aih masih lama masa berlakunya. Aman!
Dan akhir bulan Juni, saya menutup penjualan di angka 1.5M untuk 42 judul buku.
Oya, dari 1.5M ini, penjualan terbesar disumbang oleh buku "100 Cerita Rakyat Nusantara". Buku ini angka penjualannya lebih dari 500 juta rupiah. Udah pada punya belum? Yang sudah punya, terimakasih ya. Yang belum punya, beli yuk :))
Sekitar akhir Juni, Bu Noni kembali membawa kabar gembira (ini orang kayaknya memang diberkati sebagai pembawa kabar gembira deh), katanya ada satu penulis lagi yang mungkin bakal ikut karena salesnya juga bisa mencukupi. Waaah, saya jadi senang. Berarti saya nggak sendirian.
Saya langsung nebak, "Watiek ya?" dan jawabannya ho oh.
Saya menghubungi Watiek. Apalagi kalau bukan untuk jadi cheerleader, hahaha. Ayo Watieeeek, terus jualaaaan. Kamu harus ikut, biar Sidoarjo harum namanya kayak Ibu Kartini.
Alhamdulillah, Watiek ikut juga ke FBF. Rasanya saat itu pengen berpelukan ala teletubbies sama Watiek.
Bukan cuma saya yang senang, suami saya juga ikut hore-hore ketika tahu Watiek terpilih juga. Kata dia "biar kamu ada temannya". Hihi, baik ya suamiku ini.
Singkat cerita, kami berdua mulai siap-siap. Yang pertama tentu saja bikin visa. Urusan visa ini kami dibantu oleh travel agent langganannya Gramedia group.
Tanggal 27 Agustus, saya dan Watiek ke kedutaan Jerman untuk wawancara visa. Ternyata gak serem. Wong maju berempat, dan cuma ditanya dari mana dan mau apa ke Jerman. Yang njawab juga Bu Noni, kami berdua mingkem. Tiwas grogi.
Jangan lupa, mejeng dulu di gerbang kedutaan. Haha!
Visa beres.
Apalagi ya?
Oya, cari pinjeman coat, jaket, dll. Hihi, kalau beli kan mahal ya. Untung ada my best buddy Elizabeth yang meminjamkan perlengkapan perang pada saya.
Juga Irma Irawati, yang minjemin coat. Bersyukur bersyukur, hidup saya dikelilingi orang-orang baik.
Akhirnya, 22 September kemarin, keberangkatan kami berdua diumumkan di acara Writer's Gathering BIP.
Tiga bulan lebih saya menahan diri untuk tidak "pamer" di socmed, hahahahaha. Sulit lho menahan diri itu. Hihi.
Kami berdua hanya berharap, kami diparingi kesehatan dan kekuatan, agar bisa berangkat ke FBF dengan selamat, sehat, dan bisa melaksanakan tugas dengan baik (tugas kami: tebar pesona agar buku-buku BIP dilirik oleh penerbit asing).
Semoga kami berdua juga bisa sebanyak-banyaknya menyerap informasi, pengetahuan baru, dan apapun itu sehingga bisa kami bagikan nanti sepulang dari sana.
Last but not least.
I am nothing without you, all of my readers.
I am nothing without you, BIP team.
I am nothing without you, my lovely illustrators.
I am nothing without you, all of my family and best friends.
I am nothing without you, Allah.
Dian Kristiani
Selamat Idul Adha untuk teman-teman semua.
Ilmu yang mumpuni. Terima kasih banyak sudah share, Kak Dian K. Menantikan ilmu yang lain
BalasHapusMakasiiih banget udah mau baca ini
HapusMbak Diaaaan... tau nggak sih? Baca postingan ini bikin daku merinding-rinding ngilerrr.... hehehe. Subhanallah. Allah memberi talenta yang luar biasa. Saya bilang ke Mbak Watiek, emang udah pas banget duetnya.
BalasHapusSelamat yaaa... Doakan saya juga nyusul (hihihi, namanya juga semangat doa n usaha yak).
Jangan lupa jaga kesehatan, jaga sholat, jaga hati, jaga perasaan n jaga dompet, terutama creditcard, hihihi.
have a nice trip. Allah blessing us. Aamiin.. :)
Aamiin aamiin, sukses juga untukmu di segala bidang. Doa dan usaha, Tuhan gak tidur :)
HapusPertama-tama saya mau ucapin selamat buat Dian (halah kayak pidato aja hihi...). Yang kedua, dgn baca artikel ini sy salut banget pada penerbit BIP. Kerja sama dgn penulisnya bagus. Saya setuju adanya keterbukaan penerbit dan penulis dlm mendongkrak penjualan. Semoga bisa dicontoh oleh penerbit yg lain.
BalasHapusTerimakasih Mbak Yas. Saya selalu salut dengan Mbak Yas. Tahu nggak, di buku momwriters diary saya nyebut ada penulis produktif pasahal punya 6 anak. Itu dirimu mbaaa.
HapusYou are amazing, Ce. Wes aq ga iso komen liyane neh. Top markotop kemlotop pokokmen :*
BalasHapusYou are amazing, Ce. Wes aq ga iso komen liyane neh. Top markotop kemlotop pokokmen :*
BalasHapusBahasa kekinian'e : emejing
HapusSuwun yo nieek
Mbak dian selamat ya mbak. Sukses buat ke frankfrutnya:)
BalasHapusMakasih Tika ^^
HapusVery amazing journey, semuanya dilakukan dengan cinta, doa dan kerja keras, i'm proud of you mba dian..panggil2 namaku yaaa disanaa hihihihi....
BalasHapusKusebut namamu 3x nanti ya
HapusBarakallah...mbak dian....sukses selalu untukmu yaa :) buat mbak watiek juga :D
BalasHapusMakasih Mbak Riawani ^^
HapusHihiiii ... baca ini mrinding ma ngiler. Smg bisa belajar sama mba Dian K. Selamat ke Jerman. Smg Allah selalu melindungi, selalu sehat dan tambah berkah. Aamiin. Saya dan anak suka buku2nya
BalasHapusAamiiin. Makasih ya Mbak Neti. Terimakasih udah mau baca buku2 saya juga
HapusHihiiii ... baca ini mrinding ma ngiler. Smg bisa belajar sama mba Dian K. Selamat ke Jerman. Smg Allah selalu melindungi, selalu sehat dan tambah berkah. Aamiin. Saya dan anak suka buku2nya
BalasHapusSelamaatt yaa Mb Dian...
BalasHapusMoga perjalanannya lancarr jayaaa...
Aamiin, mohon doanya agar sehat dan kuat. Makasih banyak Kak Linda. Sukses untukmu juga
HapusWoaaaaa...... bacanya bikin terharuuu,,, walaupun banya 'haha'-nya :D
BalasHapusSelamat mbaaaaak. You deserve get this chance.
Hahahaha *biar tambah banyak* makasiiih
HapusSelamat mbak dian dan mbak watiek. Berkah tahun 2015 ya. Allah sayang padamu.
BalasHapusKalimat yg paling greget, menahan diri itu sulit. Salut atas kerendahhatianmu mbak.
Betul, menahan diri untuk tidak norak norak bergembira itu luarrr biasa sulit. Alhamdulillah, berhasil!
HapusMakasih banyak ya Mbak. Sukses juga untuk Mbak Elita di segala hal.
Selamat ya mbak... Semoga dilancarkan semuanya...
BalasHapusTak tunggu critane di kopdar semarang. Heheheheee
aamiin. makasih. Insya Allah ada kesempatan kopdar di semarang ya
HapusBaca postingan ini, rasa salut dan menjura spontan mencuat. Semoga dilancarkan ya, Dian. Aku menunggu cerita dari sana. Sstt ... kopernya jadi gaaak? Hahaha .... *teuteup*
BalasHapuswkwkwk, kemaren udah dapat koper dari travel agentnya tuh. Trus, aku beli vacuum plastic bag. Jadi kayaknya nggak perlu minjem koper lagi deh, maaaaaaf jadi gak bisa numpang.
HapusMbak Wiwik, makasih ya atas pertemanan yang tulus darimu selama ini ^^
Selamat lagiii, Mbak Dian. Suka sekali baca tulisan ini. Terima kasih sudah menginspirasi :)
BalasHapusSemoga lancar dan dimudahkan semua urusannya, ya ^^
aamiin. Makasih Mbak Yulina ^^ sukses juga untuk karya-karya Mbak ke depannya nanti.
Hapusaamiin allahumma aamiin, makasih, Mbak Dian :')
HapusKeren bingiiiit usahamu mbak 😊
BalasHapusInspiratif 😊
Keren bingiiiit usahamu mbak 😊
BalasHapusInspiratif 😊
hihihi, lha piye maneh Dhon. Aku ra iso dodolan. Waktuku entek kanggo ngojek ria hiks.
HapusSubhanallaah..... gk salah memang terpilih... krn cici dian dan mba watiek penulis supeeer
BalasHapusSubhanallaah..... gk salah memang terpilih... krn cici dian dan mba watiek penulis supeeer
BalasHapusSubhanallaah..... gk salah memang terpilih... krn cici dian dan mba watiek penulis supeeer
BalasHapusmakasih banget Ichen. Semoga someday kita ada rejeki untuk bertemu ya
HapusAlhamdulillah. Seneng luar biasa Mbakyu. Masih ada penerbit yg mengapresiasi penulis bacaan anak. Huebat!
BalasHapusBIP memang keren, Mas Ali ^^
HapusMakasih ya udah mampir di sini
Yihaaaaa... Selamatttt
BalasHapusIni bener2 prestasi luarbiasa . So inspiring...
Barakallah. .
Makasih Kak Liza ^^
HapusMbak Diaaaaan.... Aku merinding baca postingan ini. You are so mantaaap surantap (y) :-*
BalasHapuseaa, namanya jadi Izzah Musthafa?
HapusMakasih ya Jeng.
Selamat ya Dian... sukses selalu... usahanya ikin haru tapi bukunya emang bagusss
BalasHapusmakasih Kak Ade. Tanpa beban, just do my best ^^
HapusBarokallah Mbk Dian K, bikin merinding, haru, bahagia dan semangat untuk berjuang. Inspiratif banget. Semoga diberi kemudahan dan kelancaran ya, mbk. Ditunggu oleh-oleh ceritanya :)
BalasHapusAamiin. Makasih ya Naqi ^^
HapusSelamat ce Dian. Proud of you sangat. Semoga sehat dan lancar hingga tiba saatnya perjalanan ke sana dan selamat kembali ke Indonesia lagi. Terima kasih juga sudah berbagi kisah luar biasa begini dan berbagi semangat untuk terus menulis :)
BalasHapusAamiin, minta doanya agar aku sehat dan kuat melawan hawa dingin di sana ya Mon. Balung tuek :D
HapusJos gandos mbak Dian, Sidoarjo punya duo penulis keren ^_^ Bangga dan ikut bahagia luar biasa . Semoga sehat, lancar semuanya. Menunggu oleh2 ceritanya :)
BalasHapusMakasih Mbak Vanda. Ntar kita atur kopdaran lagi ya
HapusAamiin YRA.... barakallah mba Dian, turut bahagia... layak, patut, serta tepat.... dua penulis liar biasa usahanya.... patut jd inspirasi, slmt jg buay mba Watiek.... smg keberangkatan penulis pilihan diberi kesehatan, kekuatan smp kembali ketanah air....
BalasHapusIkut bangga, as a reader...
Duh, maaf ngetik dlm kondisi krng fit, ralat : maksudnya luar biasa
HapusMakasih Mbak. Lagi sakit ya, semoga cepat sembuh ya Mbak. Makasih doa-doanya ^^
HapusAamiin YRA.... barakallah mba Dian, turut bahagia... layak, patut, serta tepat.... dua penulis liar biasa usahanya.... patut jd inspirasi, slmt jg buay mba Watiek.... smg keberangkatan penulis pilihan diberi kesehatan, kekuatan smp kembali ketanah air....
BalasHapusIkut bangga, as a reader...
Aamiin YRA.... barakallah mba Dian, turut bahagia... layak, patut, serta tepat.... dua penulis liar biasa usahanya.... patut jd inspirasi, slmt jg buay mba Watiek.... smg keberangkatan penulis pilihan diberi kesehatan, kekuatan smp kembali ketanah air....
BalasHapusIkut bangga, as a reader...
Mbak Dian kereeeeen!
BalasHapusIkut senang dg kabar gembira ini. Seneng juga baca tulisan ini. Semoga perjalanan nanti dilancarkan dan dimudahkan. Have fun Mbak Dian!
aamiiin Emmus. Makasih banget ya.
HapusMbak Dian kereeeeen!
BalasHapusIkut senang dg kabar gembira ini. Seneng juga baca tulisan ini. Semoga perjalanan nanti dilancarkan dan dimudahkan. Have fun Mbak Dian!
Selamaatt yaa Mb Dian...
BalasHapusMoga perjalanannya lancarr jayaaa...
Makasih Kak Linda
HapusSelamat untuk mbk dian n smangat unt smua pnulis buku............nen mngikui jejakmbak ^_^
BalasHapusMakasiiiih
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscongratulations mbak Dian <3
BalasHapusMakasih Liaaaa
HapusWah senang dengar berita ini...! Selamat mbakyu...! Semoga perjalanannya menyenangkan...!!
BalasHapusmakasih Mbak Gesang ^^
HapusWah keren mb.. . Selamat ya mb untuk keberangkatan ke Frankfurt bersma tim BIP. Saya ikutan seneng bacanya. Sukses selalu dalam berkarya
BalasHapusTerimakasih, Mbak. Aamiin, sukses juga untuk Mbak Retno.
HapusSemangat Kak Dian dan Kak Watiek! Harumkan nama Indonesia di kancah dunia publishing Internasional ^__^
BalasHapusMakasiiiih
HapusSelamat Mbak Dian. Seneng dan terharu bacanya. Semoga perjalanannya lancar.
BalasHapusTerimakasih Mbak Maftuh ^^
HapusMbak Diaaaaannnnn T_T
BalasHapusmewek bacanya, terhuraaaaa :)))
Aku blum pernah ketemu dikau, tapi kok ngerasa ikriiiib banget ya
Apa aku aja yang SKSD wekekkekk
Good luck di Jerman nya ya mbaaaak.
Sebut namakuuuh tiga kali *kayak orang haji ajah hihihi*
Semoga diriku bisa menyusul dikau ya mbak, aamiiin :)
Haii, maaf ya baru balas.
HapusHihihi, jauh di mata dekat di hati yaa.
Untuk sebut nama, aku saat di sono nyebut secara general. Kubilang semoga teman-teman di Indonesia, yang peduli dengan literasi, bisa diberi kesempatan menginjakkan kaki ke FBF. Aamiin!
Aaamiin aamiin, ayo berkarya dan terus berkarya. Pikirkan saja manfaat yang bisa kita bagikan ke orang lain.
Mbak Dian, aku senang banget ketemu website ini. Soalnya aku pengen berterima kasih Mbak Dian sudah menulis buku 100 Cerita Rakyat Nusantara. Buku ini satu-satunya buku cerita rakyat yang ga bikin aku was-was pas ngebacain ke anak-anakku, if you know what I mean. Terasa banget nulisnya pake hati dan mikirin dampaknya untuk anak-anak. Thanks, Mbak! Nulis terus yaaaa....
BalasHapusWaaa, makasih. BTW ini siapa tho hahahahaa. Kok keluar namanya "unknown" hiks.
HapusMakasih ya.
Iya, tujuanku menulis ulang cerita rakyat juga untuk tetap mempertahankan keberadaan cerita-cerita itu di tengah gempuran budaya asing, namun juga ndak mau anak-anak ngeri dengan adegan-adegan yang kurang patut untuk anak-anak :)
Makasih ya
Waa, salam kenal Mbak Adinda ^^
HapusWhoaaaa, mbrebes mili lhooo baca iniii. Kereeeen. Ayo dong ceritakan lagi lanjutan perjuangannya. Ngemeng2 kenapa di Kedutaan grogi? Petugasnya ganteng ya? Hahahaha... Alhamdulillah. Senaaaang baca ini. Semoga dirimu teruuuuuuus menulis, makiiiiiiiiiin produktif dan makin banyaaaaaaak menebar manfaat yaaaaa. Oh, dan semoga suatu saat nanti kita bisa kopdar ah. You are my inspiration!
BalasHapusBukan, grogi karena takut ditanya macam2. Soalnya (katanya) Jerman paling ketat di antara negara schengen lainnya. Katanya lho.
Hapus