Well, jujur saja aku nggak tahu jawabannya hahaha. Jawabku, ya tulis saja apa yang ada di isi pikiranmu.
Lalu pertanyaan berikutnya : Kalau sesimple itu, lalu apa yang diajarkan oleh orang-orang yang mengadakan kursus/pelatihan menulis cerita lucu?
Lha mbuuuuh. Aku ya nggak tau hihihihi.
Supaya tidak berpusing ria, mari baca saja satu ceritaku ini ya. Kuanggap ini lucu, dan terbukti memang lucu karena sudah diterbitkan di buku "Buying Office Girl, Very Mumet Everyday" terbitan Gradien Mediatama.
Leaving
on a Jetplane (Go to Hong Kong)
Oh
kiss me and smile for me…tell me that you’ll wait for me..
Hold
me like you’ll never let me go…ouwooooo…ouwooo *Betharia Sonata mode on
Ini cerita tentang pengalaman
pertamaku naik montor mabur alias
pesawat terbang.
Sebagai ilustrasi awal, marilah
kujelaskan bahwa aku dilahirkan dari sebuah keluarga yang miskin dan papa.
Untuk makan 3x sehari aja susye minta ampun. Bayangin aja…sebutir telor didadar
dan diiris tipis-tipis untuk makan kami berenam! So, boro-boro naik pesawat,
naik kereta api aja aku belum pernah. Paling banter kami dulu naik becak atau daihatsu (*sebutan untuk angkot di Semarang), piknik ke bonbin.
Liburan ke luar kota or luar
negeri? Mimpi kali yeeee….
Baru sebulan kerja di buying opis,
aku dapet tugas untuk meeting mewakili perusahaan. Gak tanggung-tanggung,
meetingnya di Hong Kong! Kudu naik pesawat dong ya? Masak naek becak? Duh, saat
big boss bilang kalo aku kudu ke
sono, yang pertama dalam pikiranku adalah “Gimana yak caranya masang sabuk
pengaman di pesawat? Apa sama dengan sabuk pengaman di bombom car?”
Seribu kecemasan lain berkecamuk
dalam pikiranku. “Gimana kalo pesawatnya jatuh? Trus di Hong Kong nanti aku
kudu naik apa? Airportnya di sono segede apa? Kalo kesasar gimana?” Wes, pokoknya cemas bin ndredeg deh…
But
of course, aku nggak mau menunjukkan ke-grogianku di depan big boss dong. Salah-salah nanti malah
batal ke Hong Kong…padahal kan sumpe kucing aku juga pengen kesono.
Akhirnya, aku dengan sok pede
menyanggupi tugas itu. Aku menghibur diriku sendiri “Halah, wong cuma di Hong Kong..kan mereka bekas
jajahan Inggris. Pastinya gampang lah kalo nanya-nanya,” Cihuuyyy….tiket pun di
tangan!
Sebagai orang yang penuh persiapan,
tentu aku kudu membekali diriku dengan ilmu sebanyak mungkin tentang pesawat
dan Hong Kong. Orang yang paling tepat dimintai ilmunya adalah kakakku yang
tertua. Beliau kan seorang gitaris termahsyur, jadi dia sering pergi pake
pesawat. Trus, dia juga pernah ke Hong Kong (*tahun
1982…hihi…jadul amiiirrr) untuk lomba gitar. So I call him.
Me :
Mbing, aku mau ke Hong Kong. Naek pesawat (ya
iyalah). Carane naik pesawat itu piye?
My bro : Oh, bla bla bla….(check in, boarding etc). Ntar pas udah duduk di pesawat, jangan
lupa pasang seatbelt nya. Trus pas take off, eh kowe ngerti take off ndak? Pesawatnya mau naek itu lo…mulutmu
kudu mangap. Soalnya kalo nggak kupingmu bisa sakit. Kalo kamu mangap,
sakitnya bisa kurang.
Me :
Oh, OK (*sambil nyatet: take off =harus mangap)
Trus airport HK gimana?
My bro : Gampang kok, semua informasinya jelas. Kalo
kowe kesasar, tanya aja ama orang
yang pake seragam. Jangan tanya ke sembarang orang.
Siiiiipppppp dahhhh……Hong Kong, I’m ready!!
D day….check in, boarding..semua kujalani dengan lancar.
Masuk pesawat….waaaa…pesawatnya
gedeeeee banget! Maklumlah, biasa naik bis antar kota dalam propinsi, hihihi.
Pas duduk, aku ambil seatbeltnya..aku pelajari bagaimana cara
masangnya. Tapi setelah berkutat beberapa menit, aku nggak tahu cara
pasangnya..akhirnya dengan pasrah kupanggil mbak pramugari. Kuminta dia yang
masangin…duh malunya….
Bapak di sebelahku memandangiku
dengan takjub. Pasti dalam pikirannya, “Kasian ya nonik satu ini. Orang tuanya
mana sih??”
Now
is take off time. Aku inget baek-baek pesen dari my brother. M A N G A P!! So begitu sang pilot
bilang “Take off position,” aku
membuka mulutku lebar-lebar.
Ngggiiiiinnnggggggg…….suara pesawat
pas take off memang bikin nyeri telinga. Ouw, kurasakan juga tekanan udara
menyakitkan telingaku. Hohoho…ternyata my
bro is right. Mangap is the best solution!
Take off dah usai, aku pun menutup mulutku kembali. Saat menoleh, JLEBB….si bapak di
sebelahku ternyata memandangiku dengan wajah heran. Kalo dibaca dari raut
wajahnya sih, nampaknya dia ngeri melihatku. Maybe dia ngeri juga ngliatin jigong-jigong yang merajalela di gigiku…hiiiyyyy…
Bapak : Mbak, mau ke Singapore ato ke HongKong?
Me :
HongKong,Pak.
Bapak : Kerja?
Me :
He eh
Bapak : Ati-ati ya Mbak, akhir-akhir ini banyak TKW kita yang
disiksa di sono.
Alamakjrot!! Jiaaahhhhhh….jangan
begitu dong Bapak! Saya nyetrika aja gak bisa, masak nasi apalagi…niy Bapak
bener-bener melecehkan TKW. Masak TKW disamain ama diriku yang o’on begini??
Akhirnya dua jam penerbangan
kulalui dengan selamat. Nyampe juga di Changi untuk transit. Sambil
berlari-lari, aku mengejar pesawat yang akan membawaku ke HongKong. Untung aku
dah biasa lari ngejar bis kota, jadi lari-lari di Changi no problemo lah…
2nd take off…again, aku mangap selebar-lebarnya. Pramugari nan cantik
menghampiriku,”Would you like to have
some candies?” tanyanya.
“Noooooo…..”
jawabku ketus. Yang bener aja Neng, gimana mau makan permen sambil mangap?
Yang ada ntar malah keselek dong.
Sang pramugari pun berlalu dengan muka bingung. Akhir-akhir ini baru
kumengerti, ternyata permen yang dibagikan itu berfungsi supaya mulut kita
nggak mingkem. So, membantu kita saat take off, supaya kuping kita ndak sakit. Olala, alangkah ndesonya aku ini. Tau
gitu, ngapain aku mangap???
Dinner time ^^
Pramugari : Would you like to have coffee or tea?
Me :
NO, thanks.
Pramugari : Maybe you would like to have a glass of red wine? White
wine?
Me :
NO, thanks.
Pramugari : (*mulai narik napas
panjang) Mineral water?
Me :
NOOOOO….thannnkkkksssss (*mulai sebel,
niy orang kenapa keukeuh kayak pedagang asongan??)
Me :
I bring my own mineral water…see (*sambil
ngacungin Aqua botol)
Sekian menit kemudian, another pramugari datang,
Pramugari : Here is your dinner. Enjoy, bon appetite…
Me :
Hey, NOOO…I did not order any food!!
Pramugari : This is your dinner Mam.
Me :
(*diem, ngliatin dinnernya yang kayaknya
enak) Hmm…how much should I pay for this?
Pramugari : (*tampang nenek
sihir) This is free Mam. This is facility from us.
Me :
Oh, free? Do you mean I don’t need to pay at all? How about the red wine that
she offered to me? (*sambil nunjuk
pramugari satunya)
Pramugari : It’s also free Mam.
Me :
Hey Miss, I would like to have a glass of red wine, a glass of cofee, and a
glass of orange juice please (*kemaruk)
Hari itu, aku mendapat pelajaran
berharga dalam hidupku (*lebay mode on).
Ternyata kalo naik pesawat, kita disuguhin makanan dan minuman gratis!!
Dua jam penerbangan Singapore-HK
kulalui dengan selamat sentosa. Perut kenyang, nonton pilem, what a world.
Nyampe ke HongKong udah jam 21.00,
langsung naek shuttle bus ke Royal
Plaza Kowloon Hotel, en…grrroooookkkkkkkk….nguuiiikkkkkkkk….aku tewas dengan
suksesnya di kamar hotel nan nyaman.
Ternyata, nggak susah kok naik
pesawat. Apalagi cuma ke HongKong.
Dekeeettttt atuhhh…..
***
Nah, nggak sulit kan menulis cerita lucu. Tulis saja apa adanya. Jika kamu tersenyum saat membacanya, maka pembacamu pasti tertawa :)
Nah, nggak sulit kan menulis cerita lucu. Tulis saja apa adanya. Jika kamu tersenyum saat membacanya, maka pembacamu pasti tertawa :)
BOG emang buku yang super gokil.:)
BalasHapusAku iih ngakak yen moco sing pesawat ini. :)
Sampai sekarang, mau tidak mau, dengan penuh kesadaran, aku masih mangap sithik loh Mbak. Tapi ya tolah toleh dulu, diliatin orang apa nggak :)
BalasHapusLucu banget cara mbak Dian bercerita... hihihi...
BalasHapushttp://evellineandrya.wix.com/blog
Hihihi, aku membebaskan diri dari teori-teori penulisan, Eve. Menulis apa adanya, semacam nulis diary gitu.
Hapushe eh iya, justru gaya penceritaan seperti itu yg menarik. kalo yg sastra banget wah hadeuhh berat oi, boro2 menyelami ceritanya, memahami bahasa penulisannya aja sudah pusiang tujuh kelilianggg...
HapusDasarnya Mbak Dian sudah lucu kok. Baca status2nya sampean aja, aku sering ngguyu, apalagi yang ini Huahuahua
BalasHapusOh tidaaak, I'm a serious person *pasang topeng*
HapusHahaha..lucu mba. Tapi btw, saya jg belum pernah naik pesawat mba. Yah, paling tidak dpt pelajaran dr cerita ini; gak usah mangap! Malu! Makan permen ajah.
BalasHapusPesawat domestik skrg nggak ngasih permen. Jadi, bawa sendiri yaaa
HapusTapi ada makanan dan minuman gratisnya gak mba? *tetep
Hapushahaha...pas bagian ini aq ya ngekek ra uwis2 loh ce. jan kemenyek tenan gayamu xixixii... kemenyek ndesit yg super keren tapinya. Habis baca BOG itu perutku rasane keseeeell banget, ngekek ra bar2.
BalasHapusKemenyek kakehan gaya, padahal asline ndesoooo. Duh kangen masa2 BOG
Hapusbhuauauauaahaaa...
BalasHapus*ngekek sambil nandak nandak di kasur*
ati2 kasur e jebol >.<
HapusHahahaa....aku nggak bosen baca BOG sama LoL. Kocaaaaakk bin Koplaaaakkk! wkwkwk bangga aku bisa kenal dirimu, menularkan kekoplakan kepadaku *halah :p
BalasHapusthanks for the tips mak :)
BalasHapus