Ngojek.
Dua anak, sekolah dengan jam sekolah yang berbeda. Si sulung masuk pagi, si bontot masuk siang.
Belum lagi les Inggris, les musik, bimbel, taekwondo dan inkai.
Eaa, banyak nian ya lesnya? Iya, banyak. Suka-suka anaknya kan, mereka yang minta. Kalau bisa sih, saya maunya anak-anak nggak usah les. Hemat Bro, hemat.
Kembali ke pokok permasalahan.
Karena hidup saya banyak di jalanan, saya melihat banyak sekali tingkah polah dan cara orang berkendara.
Salah satunya yang membuat saya tergerak untuk menuliskan hal ini adalah, penggunaan helm buat anak-anak.
Saya, melihat para orangtua yang memboncengkan anaknya, banyak yang tidak memberi helm pada anaknya.
Entah, mungkin mereka beranggapan bahwa helm anak-anak tidak penting. Buktinya, polisi saja nggak nyegat mereka. Berarti, nggak apa-apa kan?
Hmm, sepertinya golongan ini lebih takut pada polisi daripada kerasnya aspal jalanan.
Atau sebenarnya mereka paham, tapi mereka belum mampu beli helm anak-anak? Memang helm SNI untuk anak-anak, harganya paling murah 150 ribuan.
Buat golongan ini, saya doakan dengan tulus semoga rejekinya lancar dan bisa beli helm ya. Kalau udah ada duit, langsung beli dulu ya. Jangan makan KFC dulu, jangan jajan bakso dulu. Beli helm. Safety first.
Atau, mereka termasuk golongan "yang penting bismillah'?
Oh, kalau begitu, kenapa kamu pakai helm? Orangtuanya pakai helm, pakai masker, si anaknya 'telanjang' gitu aja.
Lalu, kenapa kamu memberi anakmu makanan sehat, pendidikan yang terbaik dll dll? Kan yang penting bismillah. Kalau sudah takdirnya ya terjadilah. Betul, kan?
Wahai orangtua, janganlah egois.
Ingatlah dulu masa pertama punya anak.
ASI diberikan, dengan alasan aku ingin yang terbaik bagi anakku.
Makanan sehat disiapkan, dengan alasan aku ingin anakku sehat.
Tapi, pas jalan-jalan, eh anaknya 'telanjang' gitu aja.
Kalau ada ibu yang lalai menjaga anaknya, dan terjadi kecelakaan, kita sibuk menghujat dan nyalah-nyalahin ibunya.
Mari, tengok ke diri kita sendiri. Sudahkah kita memberikan hak-hak anak kita?
Salah satu hak anak adalah hak untuk mendapatkan kenyamanan dan keselamatan. Tugas kita sebagai orangtua lah yang menyediakannya.
Janganlah menjadi orangtua yang ibaratnya menaruh anak di pinggir jurang, di mana di bawah jurang itu ada sungai dengan buaya yang menganga.
Maaf jika tulisan saya kali ini tidak menyenangkan.
Saya menulis ini, karena saya sayang pada anak-anak.
Pakaikanlah helm pada anak-anakmu. Sekecil apapun usianya, ada kok helm untuk bayi sekalipun.
Sebuah helm diciptakan bukan tanpa alasan. Dan, apa alasannya, tentu kita semua sudah tahu.
Sincerely,
Dian
iya bener banget mbak sayangi anak-anak kita
BalasHapusMakasih ^^
HapusBener bingits.tp saya masih nakal nih mba kadang kalau deket helm gk pakai
BalasHapusHahaha, mulai dibiasakan yaa. Aku juga masih kok, tulisan ini sekaligus menegur diri sendiri.
HapusMakasih sudah diingetin. Alhamdulilaah, tiga anak dah punya helm semua, tapi mamanya nih kadang kalau dah buru-buru sering lupa, dah deket ini. Hedeh.
BalasHapus