Kamis, 06 Oktober 2016

Anak Pertama, Anak yang Digadang-gadang ^^

Anak pertama, adalah anak penuh harapan.
Segala harapan, doa, juga kecemasan, tertumpah padanya.
Bagaimana tidak? Dia yang akan jadi pemimpin adik-adiknya.
Dia yang akan menggantikan orangtuanya kelak.
Dia harus bisa jadi tempat adik-adiknya bersandar.
Dia harus bla bla bla ... ah banyak banget pokoknya.

Tak heran, banyak orangtua yang keras pada anak pertamanya.
Termasuk saya.
Pada sulung saya, saya selalu menekankan fungsi dia jika kelak kami ortunya tiada.
"Kamu harus bisa melindungi adikmu,"
"Sampai kapan pun, kamu adalah kakak,"
Dan sederet nasihat lainnya.

Saya beruntung. Saya punya role model yang tepat untuk tipe anak pertama yang saya maui. Jadi, saya tinggal nunjuk aja.
Gak usah jauh-jauh.
Kakak pertama saya sendiri ^^
"Edgard, tiru tuh Om Jubing. Dia kan anak pertama, dia bisa bla bla bla,"
Hoho, I am lucky. That's so easy!

Kakak saya itu, laki-laki.  Sama dengan sulung saya yang juga laki-laki.
Kami, lima adiknya, merasa dia adalah orang yang tepat untuk dimintai nasihat (juga duit saat kami masih kuliah dulu haha).
Dia, begitu pandai.
Bukan ... bukan pandai kayak Einstein. Tapi, dia punya jawaban atas sebagian besar pertanyaan kami.
Kala kami ada masalah, dia orang yang tepat untuk kami minta pendapatnya.
Dan biasanya, ces pleng.
Dia juga melindungi adik-adiknya. Dia sering bertanya, apa kami baik-baik saja, apa kami sehat-sehat saja.
Dia juga tidak pelit, padahal dia bukan orang kaya yang rumahnya segede lapangan bola dengan mobil berderet di garasi.

Saya beruntung, punya kakak pertama yang layak dijadikan role model.

Namun, tak sedikit juga anak pertama yang tidak ideal. Contohnya, seperti di cerita-cerita rakyat.
Anak sulung, kok jahat banget.
Mungkin, maksud si pembawa cerita, dia berharap agar anak sulung tidak meniru karakter dalam cerita tersebut. Psikologi terbalik. Keren ya, orang jaman dulu udah paham psikologi terbalik.

Contohnya, di cerita Semangka Emas (100 Cerita Rakyat Nusantara, oleh Dian Kristiani) --> iklan



Bagaimana di keluargamu?
Apakah anak pertama dalam keluargamu begitu mengayomi, atau seperti Muzakir yang rakus harta?

Buat yang punya anak, bantu anak-anak kita dengan doa. Agar si sulung bisa tumbuh jadi pribadi yang dihormati adik-adiknya, dan agar para adik tumbuh menjadi pribadi yang tidak menyusahkan. Saling rukun, sampai surgaNya.  Aamiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Happy blogwalking, my dear friends ^^