Sabtu, 03 Oktober 2015

Precious time with my kids -- Mendongeng adalah kegiatan favorit kami sebelum tidur

Beberapa orang memandang saya dengan "ngeri" ketika saya bilang, saya masih mendongeng pada anak-anak.
Mungkin mereka pikir, saya ini ibu kurang kerjaan. Anak udah usia 12 tahun dan 9 tahun kok masih didongengin.
Bukankah mereka sudah bisa baca? Baca sendiri dong! Masa minta dibacain Mama, apalagi sambil meminta Mama untuk mengubah-ubah intonasi, plus nambahin nyanyian-nyanyian merdu untuk mengantar kalian ke peraduan? Emangnya kalian anak TK?

Bo abo ... jangan gitu dong Bu, Pak.
Saya bukan ibu kurang kerjaan. Namun saya ibu yang tidak mau kehilangan golden moment bersama anak-anak saya.

Saya berprinsip, selama anak-anak saya meminta, saya pantang menolak.
Mereka minta dinyanyikan nina bobo sebelum tidur, monggo.
Minta didongengin yang saya karang-karang sendiri? Monggo.
Minta mendongengnya sambil puk puk pantat mereka biar cepat bobok? Monggooooo

Bu, Pak ... anak-anak kita itu cepet gede lho. Tau-tau nanti mereka dah minta nikah hihi. Jadi, sebelum waktu itu datang, manfaatkanlah waktu yang ada sekarang ini untuk menjalin kedekatan emosional dengan mereka.

Saya pribadi, selalu meluangkan waktu di malam hari untuk sekadar "ngelonin" anak-anak. Membacakan cerita pada mereka, atau mengarang bebas, sambil nyanyi dan puk puk pantat.
Percaya nggak, untuk melakukan semua itu, hanya butuh waktu selama 10-15 menit saja.
Jadi, bohong ah kalau Bu dan Pak bilang "nggak ada waktu".
Masa sih, hanya sepuluh menit sehari nggak ada?

Jangan pula berpikiran, kan anak-anak sudah besar. Bisa dong baca sendiri?
Bu, Pak ... mereka minta dibacakan bukan karena mereka nggak bisa baca. Mereka minta dibacakan karena mereka kangen sama kita, orangtuanya!
Mereka ingin ngobrol-ngobrol sama kita, bercanda ria sebelum tidur.

Saya banyak melihat, orangtua yang anaknya sudah mencapai usia pre teen, cenderung abai dengan kedekatan emosi ini. Mereka pikir si anak udah pinter dan mandiri. Jadilah si ortu sibuk sendiri, dan si anak pun sibuk sendiri dengan gadget yang dibelikan ortunya :D

Kenapa orangtua senang menimang-nimang anak pada saat kecil saja?
Mengapa saat anak beranjak gede, orangtua malas menimang dan menyenangkan anak?
Apa para orangtua ini takut kalau anaknya jadi "si anak mama"?

I assure you. Nggak ada jeleknya kok dengan jadi anak Mama ^^ daripada jadi anak Bang Napi hehe.  Joking. No offense.

Anak-anak saya, bukan anak Mama.
Mereka cenderung mendorong-dorong saya untuk pulang kalau saya nongol di sekolah, seolah mereka malu kenapa ada Mama mejeng di sekolah.
Tapiiii, begitu di rumah dan naik ranjang, mereka selalu mencari-cari saya dan "cerita dulu dong Mah,"

Saya menikmatinya.
Mau sampai umur berapa pun, kalau mereka minta tetap akan saya turuti.

Nggak perlu saya beberkan kan, manfaat mendongeng bagi perkembangan anak-anak?
Di google udah banyak dibahas.
Saya bukan psikolog.
I am just a mom.


Jadi, apa kegiatan favorit Pak dan Bu sebelum tidur?




picture taken from dailymail.co.uk

4 komentar:

  1. Kegiatan sebelum tidur baca doa plus puk! puk! ngelonin si bontot sembari ngecek hafalan ayat pendeknya. sesekali mendongeng juga, tergantung permintaan ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, puk puk memang kegiatan yang menyenangkan buat anak-anak. Intinya, anak-anak tuh senang ya dikelonin menjelang tidur. Ditanyain, diceritain, dikelitikin :D

      Hapus
  2. Keren Mbak Dian.. Hebat masih mendongeng untuk anak remajamu.. Berharap bisa seperti mbak Dian =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hanya meluangkan sedikit waktu saja dari 24 jam yang sibuk :)
      Meski kadang yang bujang ngedengerin dongeng sambil mengerenyit "bohong banget ih ceritanya" wkwkwkwk

      Hapus

Happy blogwalking, my dear friends ^^