Senin, 21 Juli 2014

Pasti ada 'Saat Pertama' untuk segala sesuatu di dunia ini ... (Budi Punya Adik Baru, tulisanku di tahun 2007)

Saya kenyang dengan kalimat-kalimat seperti ini yang dilontarkan dari teman-teman yang ingin belajar menulis.

"Mbak Dian kan udah senior. Pantesan aja tulisannya bagus. Sedangkan aku?"
"Ah, kalau Mbak Dian sih udah pasti diterima di penerbit manapun. Mbak Dian kan sudah kawakan,"

Dan seribu satu macam kalimat yang serupa itu.

Oh teman-temanku sayang, percayakah kalian bahwa segala sesuatu pasti ada 'saat pertama'nya?
Saya nggak mungkin 'ujug-ujug' alias tiba-tiba menjadi penulis seperti sekarang ini kan?
Tentu, saya pernah menjadi penulis newbie yang amat unyu, yang tidak tahu apa-apa selain menulis, menulis, dan menulis.

Nggak percaya?
Coba deh, baca tulisan ini. Ini adalah tulisan pertamaku (benar-benar karya pertama yang aku tulis di laptop) dan kukirimkan ke majalah.
Tulisan ini kemudian dimuat satu tahun kemudian, dengan sedikit revisi di sana-sini.

Aku posting versi aslinya sesuai yang ada di harddisk-ku ya, supaya teman-teman tahu bahwa aku pun dulu pernah berada di status 'newbie'.

Jadi, jangan pernah minder, dan jangan pernah bilang "Siapa sih aku ini? Aku kan newbie,"

Teruslah menulis, menulis dan menulis. Insya Allah, dari seorang newbie, kalian akan menjadi penulis profesional yang banyak dicari oleh penerbit :)






Cerita ini saya tulis di pertengahan tahun awal 2007, dan inspirasinya datang dari putra pertama saya Edgard Xavier, yang baru saja memiliki adik bayi, Gerald Zada.



Budi punya adik baru
Oleh : Dian Kristiani

Budi, ya begitulah ia biasa dipanggil.
Mata sipit, rambut poni dan berpipi gembul. Usianya baru 6 tahun, tapi dia suka sekali berceloteh dan bertanya tentang apa saja.

Suatu hari, Budi melihat Mama mengelus-elus perutnya.
“Wah, kenapa perut Mama besar ya? Jangan-jangan Mama terlalu banyak makan,” begitu pikir Budi. Mamanya juga terlihat seperti kurang sehat, wajahnya pucat.
Budi mendekati mamanya dan bertanya, “ Mama kenapa? Mama sakit ya? Budi pijat ya? Mau?”
Seperti biasa, banyak pertanyaan meluncur dari mulut mungilnya.
Mama tersenyum sambil memandang Budi.
“Mama sehat-sehat saja kok Bud, tapi di dalam perut Mama ada adik bayi…dan nanti adik ini akan jadi teman bermain untuk Budi”
Heeh? Adik?  Budi berpikir keras. Wajahnya menjadi semakin lucu, alisnya berkerenyit dan pipinya menggelembung.
“Aku mau punya adik bayi? Adik bayi kan bisanya cuma menangis..dan Mama pasti akan menggendongnya sepanjang hari. Wah gawat, bagaimana dengan aku? Apa aku bisa tetap tidur sama Mama? Apa Mama tetap sayang padaku? Pasti aku tidak boleh lagi main bola di dalam rumah”. Seribu macam pertanyaan terlintas di pikirannya.

Seharian itu Budi berpikir keras. Dia ingat si Angga teman sekelasnya. Angga baru saja punya adik bayi perempuan, dan sekarang ibunya lebih sayang pada adiknya. Angga tidak boleh lagi bermain-main di dalam rumah.Jangankan main peluit dan terompet, sekedar melompat-lompat saja mamanya sudah mengomel. 
Duhh, betapa sedihnya hati Budi. Dia tidak ingin punya adik bayi!

Empat bulan kemudian, suasana di rumah sibuk sekali. Hari ini Mama dan adik bayi akan datang. Budi cemas sekali. Dia sama sekali belum melihat wajah adik bayinya, dalam hatinya dia penasaran..seperti apa adikku? 
Di satu sisi, dia penasaran dan ingin tahu, tapi di satu sisi yang lain dia takut Mama dan  Papa tidak sayang lagi terhadap dirinya.

Bruumm...terdengar suara mobil Papa masuk ke halaman rumah. Haaa..mereka sudah datang. Budi mengintip dari balik korden, dan..wah…kecil sekali adikku!
Adik Budi dibungkus selimut berwarna biru muda. Budi punya adik laki-laki!!!!

Mama dan Papa masuk ke rumah, dengan hati-hati Mama meletakkan adik bayi ke ranjang. Budi mengikuti mamanya sambil matanya tak lepas dari wajah adiknya. Menurut Budi, adiknya begitu tampan, bersih dan lucu...tapi masih sangat kecil. Tanpa sadar, Budi memegang pipi adiknya dan mengelus-elusnya.

Mama memegang kepala Budi dengan lembut dan berkata, “Bud, ini adik Budi. Budi senang kan punya adik? Budi sekarang punya teman bermain, Budi tidak kesepian lagi di rumah,”
Huuuaahhh…mulut mungil adik bayi menguap lebar dan badannya menggeliat sehingga selimutnya lepas. Mama meminta  tolong kepada Budi untuk membetulkan letak selimut adiknya. Wah, Budi senang dan bangga bisa ikut membantu Mama menjaga adik. Sekarang adik nampak pulas dan nyenyak.

Papa memasuki kamar dan mengajak Budi keluar, “Ayo Bud, kita main bola di halaman. Biarkan adikmu tidur dulu, nanti jika adik bangun, Budi bisa ngobrol dengannya”
Dengan langkah riang gembira, Budi mengikuti Papa. Di halaman, mereka berdua main bola dan berteriak-teriak dengan riang. Eh..ternyata Mama tidak marah, biarpun Budi dan Papa berteriak-teriak. Dan ternyata adik bayi juga tidak terganggu.

Punya adik bayi ternyata senang juga. Budi tidak lagi takut jika Mama dan Papa tidak sayang kepadanya. Budi bahkan berjanji akan menjaga adiknya dengan baik dan selalu sayang padanya.
Oya, adik Budi namanya Odi! Lucu ya?










10 komentar:

  1. Cerita sederhana tp keren mbak makasih ya suntikan semangatnya ^-^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mbak Muna. Mulailah dari hal-hal sederhana yang ada di sekelilingmu ya ^^

      Hapus
  2. terimakasih mbak sharingnya. berasa ditabok semangat nih. Bener kata mbak, semua ada awalnya. Maret sy gabung di paberland. Saya yang awalnya tak Pede di pabers. bahkan sering baca2 postingan sebagai "Silent Reader". Saya belajar dari Mbak dan penulis senior lain. Bulan Mei sy ingat mulai berani ngirim ke Media. Belajar menerapkan tips-tips yang sya baca di paberland. dan Alhamdulillah, Allah mempermudah. juni muat di radar bojonegoro dan juli muat di Kompas anak. Terimakasih mbak dian...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Horee, hebat Mbak. Teruskan ya Mbak. Terbukti kan, pertanyaan "Siapa sih saya ini?" nggak terbukti. Yang penting kualitas karya, dan keberanian :)

      Hapus
  3. iya mbak.., bismillah saya jadi lebih semangat menulis lagi..,untuk jadi seorang senior kan perlu melewati tahap belajar ekstra sebagai junior. Mohon bimbingannya mbak...

    BalasHapus

Happy blogwalking, my dear friends ^^