Senin, 11 Maret 2013

Keajaiban itu Ada

Mungkin, saya terlalu mengada-ada jika menganggap peristiwa ini sebagai kejaiban.
Namun, saya sungguh terperangah mengalami kebesaran Allah.

Ceritanya begini.
Saya membaca status seorang teman di FB, sebut saja A,  yang ingin sekali ikut kelas online dongeng,
Kebetulan, si pengampu kelas online ini (sebut aja Mbak Y) memberikan "wild card" kepada satu peserta, untuk bisa ikut kelasnya secara gratis.
Syaratnya, harus mengirim cerpen padanya untuk diseleksi.

Nah, si A ini mengirim dan berharap dia lolos.
Dia benar-benar berharap agar lolos, karena kalau harus ikut kelas dan membayar, dia tidak mampu. Anaknya sedang mengalami masalah kesehatan, dan uang sejumlah itu akan jauh lebih baik digunakan untuk urusan kesehatan anaknya.

Melihat keteguhan niatnya, saya jadi ingin membantu. Diam-diam, saya mencari tahu, berapa sih biaya kelas online itu? Jika masih dalam batas kemampuan saya, saya akan membayari si A.

Saya menghubungi Mbak Y, si pengampu kelas itu. Darinya saya mendapat informasi biaya.
OK, cukup lumayan. Senilai honor menulis dongeng di majalah anak nasional.

Saat saya sholat dhuha, saya memohon agar Allah memudahkan rejeki saya, supaya bisa membantu si A.
Jadi, andaikata si A tidak lolos wild card, dia tetap bisa ikut kelas itu.

Siangnya, saya chatting dengan teman saya yang lain. A very good friend of mine.
Saya cerita, kalau si A pengen ikut kelas dongeng online.
Di luar dugaan saya, teman saya ini, sebut saja Mbak X, malah menawarkan agar si A ikut kelas dongengnya saja. Gratis.

Saya terlonjak. Kaget, sekaligus senang. Mbak X ini trainer yang mumpuni. Tidak ada keraguan dari diri saya akan kualitas tulisannya, dan kualitas metode mengajarnya.
Saya pikir, si A amat beruntung bisa mendapatkan kursi free di kelas Mbak X.

Dan saat saya bilang bahwa saya akan membayar (karena niat awal saya kan memang mau membayari), Mbak X menolak. Beliau bilang, ini bonus untukku. Sebagai teman curhat (mungkin, haha. GR amat ya aku ini)

Saya bilang ke Mbak X, tunggu dulu. Pengumuman wild card dari Mbak Y adalah sore ini.

Daaan, sore ini saya mendapat SMS dari si A.
Isinya mengabarkan, bahwa dia lah peraih wildcard!!

Subhanallah, saya tak bisa berkata-kata.

Allah memberikan rejekinya pada si A.
Allah juga memberikan rejekinya pada saya (nggak jadi keluar duit, haha)

Allah juga memberikan rejekinya pada Mbak X. Paling tidak, kursi gratisnya bisa didonasikan ke peserta lain yang membutuhkan (punya talenta, tapi kurang kemampuan finansial)

Jujur, saya terharu.
Di dunia maya yang saling serang, saling sindir, saling iri, kami menemukan persahabatan.


Kami semua belum pernah bertatap muka.
Kami juga nggak sering-sering banget ngobrol di FB.
Namun, ada keikhlasan di hati kami untuk saling membantu.

Hebat ya? Tangan Allah bekerja. Jika bukan karena DIA, kami semua tak mungkin melakukan semua itu.

Allah itu hebat. Allah itu ajaib. Dia yang Maha Memberi.

Subhanallah, alhamdulillah.

Semoga dengan wild card yang diperolehnya, si A mendapatkan tips dan trik jitu untuk membuat dongeng yang menarik.
Semoga nanti akan banyak karyanya yang menghiasi media di Indonesia, atau dunia buku anak.

Aamiin.