Kamis, 08 November 2012

Jalan-jalan ke Singapore (Day 1)

Sabtu, 27 Oktober 2012.
Jam 5 pagi, mobil jemputan kami telah tiba. Kami meminta tolong pada seorang teman yang punya jasa drop off ke airport, untuk menjemput kami. Kenapa nggak pakai taxi? Karena aku takut, taxi datangnya suka lama :(

Jam 6 kurang kami sudah nyampai di Juanda Airport.
Check in dan imigrasi, kami lalui dengan lancar. Sekarang, tinggal berdoa yang kenceng supaya anak-anak tidak takut saat pesawat tinggal landas. Maklum, ini pengalaman pertama mereka.

Tapi di luar dugaan, anak-anak malah enjoy tuh.
Aku malah curiga kalau Isman yang takut :))

Perjalanan selama dua jam kami lalui dengan lancar. Anak-anak sempat tidur di pesawat, setelah akhirnya kami landing dengan sempurna di Changi.

Nah, di Changi ini aku janjian sama teman di komunitas penulis bacaan anak. Febi.
Kami janji ketemuan di Burger King, di pintu keluar terminal 1 Changi.
Setelah proses imigrasi selesai, aku pun segera ke Burger King, dan Febi sudah menunggu dengan manis.

Ngobrol sebentar dengan Fe (dan ditraktir makan siang, makasih Fe), aku dan keluarga pun diantar ke pintu keluar dan mencari taxi.
Taxi di sini mudah dan drivernya nggak neko-neko.
Ongkosnya cukup murah, 20SGD dari Changi ke daerah Little India.

Tak sampai setengah jam, sampailah kami di hotel. Wow, hotelnya imut. Wilayah Little India pun (sedikit) kumuh. Pokoknya di luar dugaan deh, apalagi dengan stereotipe bahwa Singapore adalah negara yang bersih. Lha wong di trotoar Dickson Road ada bangkai tikus tergeletak begitu aja kok :(
Bau rempah-rempah juga menyengat di kawasan ini. Maklum saja, kebanyakan yang ada di sini adalah pedagang rempah dan juga kedai-kedai masakan India.
Gerald protes terus tentang hal ini. Maaf Nak, Mama juga nggak tahu :)

Hotelnya bernama Lofi Inn. Not bad, bersih. Servisnya ya biasa-biasa saja. Tapi yang penting, kamar mandi bersih, dan air melimpah. Semprotan untuk cebok juga tersedia :)
Itu yang paling penting.

Selesai check in, kami pun mulai mbolang. Sebelumnya kami mencoba dulu makan nasi Briyani yang amat tersohor itu. Percayalah, rasanya nggak enak :((
Sampai sore, aku masih gelegekan rasa Briyani. Haduh!
Satu porsi cukup mahal, yaitu SGD 9. Porsinya sih bisa dimakan dua orang. Tapi yang terjadi, Isman makan beberapa sendok, dan aku juga beberapa sendok, dan sisanya kami buang.
Mungkin bagi orang yang suka makan masakan India, nasi ini enak banget. Tapi bagi lidah kami, it's a big big no.

Kami lalu mencari stasiun MRT. Wah, ternyata deket banget dengan hotel kami. Baca peta MRT, lalu mengira-ngira harus naik jalur mana.
Kami lalu membeli tiket di mesin GTM. Agak ndeso sih, tapi syukurlah instruksinya amat jelas. Jadi, tak terjadi sesuatu yang fatal. Pembelian tiket pun lancar jaya.

Kami menuju ke stasiun Esplanade. Tujuan kami mau ke gedung Esplanade yang termahsyur itu. Eh, la kok setelah keluar dari stasiun, mana gedungnya?
Kami malah tersesat dalam satu mall bernama Suntec.
Tak mau putus asa, kami pun bertanya kanan kiri. Untungnya orang Singapore baik-baik loh. Mereka memberitahu dengan jelas, ke mana kami harus berjalan untuk menuju Esplanade.

Horee, akhirnya Esplanadenya ketemu! Apalagi, di tengah perjalanan kami juga menemukan Hotel Raffles (yang tersohor) dan monumen peringatan penjajahan Jepang. Jadi, kami foto-foto dulu.

Masuk ke Esplanade, kami menonton pertunjukan musik yang dimainkan oleh anak-anak muda. It's so amazing. Mereka main harmonika dan terompet!
Aku juga menyempatkan diri ngintip di perpustakaannya. Wah, suasananya lebih mirip resto daripada perpustakaan.
Cozy, remang-remang, dan dihiasi lampu2 cantik.

Beberapa anak muda terlihat serius membaca dan menulis (ya, menulis dengan pulpen. Bukan dengan laptop atau tablet). Rasanya aneh saja, melihat anak-anak muda itu serius tanpa gadget di sekitar mereka. Mau tak mau, aku teringat anak-anak muda di Indonesia yang amat gadget mania :)

Agak sorean, kami ke roof top. Di sini kami bisa melihat jelas bahwa atap gedung ini memang berbentuk kulit durian. Tak heran, gedung ini juga dijuluki sebagai Gedung Durian.
Saat melihat-lihat pemandangan dari atas, tiba-tiba Edgard menunjuk patung Merlion!
Huaaa, pintar sekali kamu Nak. Kita tak perlu bingung mencari patung Merlion.

Kami segera turun, menyusuri jembatan untuk menuju Merlion. Suasananya ramai sekali, namun tetap nyaman. Sepanjang jalan, ada bangku-bangku tempat beristirahat, plus penjual makanan kecil dan minuman (jus buahnya enak, hanya SGD 1.2 per gelas). Kami juga menyempatkan membeli es krim roti yang terkenal itu. Yummy, memang enak!

Akhirnya, kami sampai juga ke Merlion. Apa lagi yang kami lakukan kalau tak foto-foto :)
Edgard juga sibuk dengan kameranya, memfoto Merlion besar dan kecil dari segala sisi.

Puas foto-foto dan melihat-lihat, kami pun menuju City Hall. Kami ada janji dengan teman SMAku untuk makan malam.
Kami ditraktir Sushi Tei (huaa, aku nggak suka makanan Jepang). Rasanya enak, Isman dan Edgard doyan banget. Kalo Gerald, apa lagi kalau nggak pesan karage. Berasa makan Hoka2 Bento deh.

Lisa menemani kami pulang naik MRT. Lalu kami ngobrol sampai jam 1 malam di hotel.
Besok, kami akan diantarnya ke Sentosa Island.





Senin, 22 Oktober 2012

My Beloved Edgard, A letter to you

Sembilan tahun sudah berlalu.
Masih Mamah ingat wajahmu yang tampan itu menatap Mamah untuk pertama kalinya.
Saat itu, Mamah menyenandungkan lagu "From this moment, life has begun ...,"
Lagu itu selalu Mamah nyanyikan saat kamu masih ada di perut Mamah. Entah kenapa, Mamah suka sekali lagu itu.

Dan lagu itu benar. My life has begun, from that moment.
Hidup tidak lagi semudah saat Mamah dan Papah masih berdua. Ada kamu, yang terus menangis tiap malam. Ada kamu, yang harus kami pikirkan masa depannya.
Namun, hidup juga lebih ceria dengan adanya dirimu. Kamulah cinta pertama Mamah dan Papah. Anak yang kami dambakan, anak yang kami rindukan.

Sekarang, usiamu sudah sembilan tahun.
Mamah merasa, inilah saat-saat sulit bagi Mamah untuk mendidikmu. Mamah limbung, Mamah butuh ilmu parenting untuk ABG sepertimu.
Ini masa-masa di mana kamu mulai enggan dekat dengan Mamah.
Ini masa-masa di mana kamu lebih suka SMS an dengan teman-temanmu daripada mengobrol dengan Mamah.
Tapi, ini bukan salahmu.
Ini salah Mamah.

Mamah terlalu berharap kamu menjadi anak yang sempurna, karena kamu adalah anak pertama. Harapan kami.
Mamah terlalu keras bersikap padamu, karena Mamah ingin kamu menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Tapi, perbincangan Mamah dengan seorang orangtua murid pagi ini menyentak hati Mamah.
"Mungkin, sikap Edgard adalah cerminan dari sikap Bapak/Ibunya?" tanyanya saat Mamah mengeluhkan kesulitan Mamah dengan Edgard akhir-akhir ini.

Ibu itu benar. Edgard adalah fotokopi Mamah. Mamah adalah pribadi yang "sulit".
"Jika begitu, jangan ucapkan kalimat-kalimat yang Ibu sendiri tak suka jika kalimat itu diucapkan pada Ibu," nasihat Ibu tadi pada Mamah.

Mamah pengen nangis mendengarnya.
Mamah ingat, betapa dulu Mamah nggak suka jika dibanding-bandingkan dengan orang lain.
Mamah ingat, betapa dulu Mamah tak pernah mau jika disuruh. Mamah hanya mau bertindak sesuai dengan keinginan Mamah.
Mamah ingat, Mamah juga suka cemberut kayak kamu.
Jika kamu adalah fotokopi Mamah, kenapa Mamah mesti marah padamu?
Seharusnya, Mamah tahu cara menanganimu kan?
Seharusnya, ini mudah buat Mamah.
Bodohnya Mamah, kenapa Mamah mengatakan hal-hal yang Mamah sendiri tak suka, padamu?

Terima kasih Tuhan, sudah menegurku lewat perbincangan dengan Ibu tadi.
Semoga, Mamah bisa menjadi ibu yang menyenangkan untukmu. Ibu yang "asik" untukmu.
Mamah tahu, Mamah masih sering membandingkanmu dengan adikmu, Gerald.
Namun Mamah akan menghentikannya.
Stop.
Kalian berdua anak Mamah. Kalian punya warna sendiri.
Dan, kamu persis Mamah. So, kenapa Mamah harus kawatir?

Satu hal yang harus Edgard percayai, Mamah sayang sekali sama Edgard.
Mamah selalu menyesal, tiap kali Mamah kesal pada Edgard. Mamah selalu memohon pada Tuhan, agar Mamah diberi kesabaran dan kelembutan menghadapi sikapmu yang kadang tak menyenangkah hati Mamah.
Kamu harus percaya, apa yang Mamah lakukan sekarang ini, semuanya demi kebaikanmu.
Mungkin kamu bosan mendengarnya. Berjuta kali Mamah mengucapkan hal itu padamu.
Mungkin cara Mamah salah, dan Mamah akan perbaiki itu.

I love you my son ...
Happy 9th birthday!




Jumat, 19 Oktober 2012

(Angan-angan) Liburan bareng Keluarga

Saat bekerja dulu, saya pernah ditanya oleh customer bule saya.
"Kamu kalo liburan ke mana?"
Saat itu, saya menjawab, "Pulang ke Semarang, ke rumah orang tua saya,"

Dia tergelak. "Itu bukan liburan," jawabnya.
Saya tertegun. Benar juga ya? Hehe.
Tapi, untuk sekadar membayangkan liburan ke Bali, atau ke Jakarta, saya nggak berani. Selain karena anak-anak masih kecil (saya nggak bisa membayangkan pergi naik pesawat dengan membawa dua balita), saya juga nggak punya uang. Horee!!

Sekarang, anak-anak sudah besar. Saya pengen liburan. Anak-anak sudah paham, dan sudah bisa diajak bekerjasama dalam perjalanan (kelihatan kok, sekarang kalo naik mobil udah pada anteng).

Pertanyaannya, mau liburan ke mana?

Seorang teman mengusulkan ke Jakarta. Di sana, kami bisa ke Kidzania, Dufan, Sea World, dan semua tempat wisata di Ancol.
Setelah dihitung-hitung biayanya, waks!! Mahal bok! Mundur teratur ... empat orang akan membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Saya lalu melupakan ide liburan ini. Ya sudah, nanti kalo pulang ke Semarang, sekalian ke Jogja aja. Kita liburan di Jogja saja. Jangan salah, bagi orang Jakarta, liburan ke Jogja itu barang mahal loh ^^

Namun, yang namanya rezeki memang tak diduga. Tiba-tiba saja, suami mengusulkan untuk mengurus paspor. Saya sampe garuk-garuk kuping. "Ciyus? Enelan?"
Dia lalu mengambil berkas pengajuan, sebanyak empat bendel.
Selanjutnya, berkas itu ditaruh di atas lemari sampai dilapisi debu yang tebal :)

Ya sudah, wong liburan dalam negeri aja nggak mampu kok mau aneh-aneh liburan ke luar negeri.
Eh tapi, tau-tau pas bulan puasa 2012 ini, tiba-tiba suami pergi ke kantor imigrasi. Alasannya, "Pasti awal puasa masih sepi pengantre,"
Dan, paspor kami pun jadi seminggu setelahnya.

Kami sudah punya paspor. What next? Cuma buat menuh-menuhin laci?
Saya mulai berburu informasi. Kata teman-teman, buat orang seperti saya yang belum pernah liburan ke luar negeri (kalo ke luar negeri sih saya udah pernah, tapi untuk kerja dan bukan untuk liburan. Seorang diri pula ...), destinasi yang cocok ya kalo ndak Singapore, ya KL.

OK, mari kita mencari info tentang Singapore. Saya menelepon travel agents, untuk mencari info biaya dan fasilitas ke Singapore.
Wow, ternyata iklan yang murah-murah itu, nggak benar lo. Ternyata, di sana acaranya cuma "acara bebas". Hehehe, kalo cuma acara bebas sih, mending saya urus sendiri kan?

Saya lalu memutuskan, cooling down aja. Nggak mau nyari info lagi. Dan, dalam hati saya masih berprinsip, kalo udah rezeki pasti nggak akan meleset kok.

Saya sudah melupakan ide liburan ini, saat teman baik saya (dia tinggal di Singapore, sudah belasan tahun) BBM dan bilang bahwa tanggal 27-28 October 2012 ini dia cuti. Dan dia mempersilakan kalo saya mau ke Singapore, dia bisa menemani saya selama dua hari itu.
Wow! Guide gratisan! Siapa yang tak mau?
Dia juga yang lalu membuka website Lion Air, dan menginformasikan tarif PP Sub-Sing.
Affordable. Deal, saya langsung booking.

Teman saya juga yang mengurus pembelian tiket Singapore Flyer, Gardens By The Bay, dan Universal Studio. Jadi, saya nanti terima bersih saja. Dan alhamdulillah, untuk tiket Singapore Flyer dan Gardens By The Bay-nya, she said that it is her treat for me :) Gratis untuk saya dan keluarga!

Teman saya ini juga mengurus pemesanan hotel. Dia menaruh saya di Lofi Inn di Little Indian, dengan pertimbangan : affordable (SG$ 450 utk 4 orang selama 3 malam), dekat masjid, banyak makanan halal.
Saya sungguh terharu. Padahal, teman saya ini non muslim ^^

Jadi, intinya, sekarang saya cuma tinggal naruh pantat di kursi pesawat :)
Urusan di Singapore udah diberesin ama teman saya. Nanti, saya tinggal itung-itungan duit aja ama dia.
Secara kasar, saya sudah menghitung pengeluaran untuk liburan ini. Ternyata, nggak banyak loh. Nggak terpaut banyak dengan rencana liburan ke Jakarta atau Bali.
Alhamdulillah, royalti semester I 2012 dari satu penerbit cukup untuk membiayai liburan ini.

Jadi, jika sudah rezeki, tak lari ke mana kan? Nikmat yang mana lagi yang kau dustakan?

Nggak usah ngoyo, nggak usah maksain diri. Jika memang sudah waktu dan rezeki kami untuk berlibur, Allah akan mempermudah segalanya :)

Sekarang, saya banyak berdoa agar perjalanan liburan perdana ini dilancarkan olehNya. Semoga anak-anak saya nggak pada nangis (Gerald takut ketinggian) saat naik pesawat.
Semoga mereka menjelma jadi mahluk manis-manis saat di Singapore nanti ^^



Kamis, 16 Agustus 2012

Edgard (Belum) Wisuda --> Multiply June 16, 2008


Posted by Dian on Jun 16, '09 4:19 AM for everyone
Hari ini ada pentas seni di TK nya Edgard, perpisahan untuk anak2 TK B yang akan melanjutkan ke SD.
Pas liat2 foto yang dijual, lah kok ada foto Edgard pake jubah dan pegang ijazah palsu. Ternyata pas di pintu masuk dia udah diperkosa ama si tukang foto untuk take picture di studio mininya.
Bayangkan, nanti usia 22thn, dia wisuda di Harvard University, tampangnya tetep cute kayak gini gak ya?

Today I'm 34 --> Multiply June 12, 2008


Posted by Dian on Jun 11, '08 11:56 PM for everyone
Today I'm 34, time goes by so fast!! Still need to reach many things :)
I thank God for giving me a wonderful life, and I do not ask HIM to give me more. Just ask HIM to make me a better quality person in all aspects.
This morning I received an SMS from one of our suppliers, he gave me beautiful words, almost cry when I read it. When I replied to him and said thank you, he replied back to me "Itu cuman pancingan tok, biar aku ditraktir."    Hahahahaha... but anyway I love his SMS.
One of our customers also skype me, she's also Gemini..we laughed together when we realized that both of us are Gemini. Gemini ladies are interesting, warm, sincere, honest, attractive, and always be center of attention. My opinion is: some are correct, some are not.
Thank you friends for your wishes through SMS, PM, email and skype. God bless you all...

A Baby Girl Named Holy was born yesterday --> Multiply June 5, 2008

!!
Posted by Dian on Jun 5, '08 8:31 PM for everyone
Tit tit..kemaren pagi SMS ku berbunyi. Dari mamah, isinya aneh "Mbwee, kamu cuti hari ini napa, Kiki (red:Kiki=kakak perempuanku) pecah ketuban mau ops ga ada yang nunggu"
Walah, opo iki maksude. Kutelpon mamahku, di seberang sana suaranya panik "Mbuh wes mbuh...mamah bingung, pokoke hari ini kamu ga usah kerja, tunggonano Kiki, mamah gak isa" (Red: Mamamah tinggal di Semarang).

Lo, saya gak kerja hari ini sih ga masalah, tapi yang jelas dong, saya harus ke RS mana? RKZ ato Klinik Lombok 22? Karena setau saya si Kiki belum memutuskan mau melahirkan dimana. Mamah cuma menjawab ketus "MBOH"

Wah, gajah mangan kawat alias gawat. Kiki kutelpon, gak angkat2..HP, Flexi, Fren, ga diangkat semua. Kutelpon Flexi bojoe, eh yang njawab operator "The number you are calling is restricted and can only be bla bla" Gak tau deh, pokoknya ga isa dihubungi.
Akhirnya setelah terus menerus telpon, Kiki angkat HP nya, suaranya kaco banget "Haduh,,gak kuat aku...sakit...haduhhh" . Singkat tapi cepat, langsung kutanya "kamu dimana?" LOMBOK, jawabnya. OK, saya cuman perlu tau itu.

Dari rumah saya di Sidoarjo ke Lombok 22 perlu waktu 1 jam, saya mandi dulu dan kemudian berangkat. Sampai disana, ternyata sudah selesai operasinya, bayinya sudah lahir, cewek, cuantiiikkkk sekali. Namanya Katharina Holy Tandiono. Kiki baek2 saja, pas saya masuk ke kamarnya, dia masih menggigil kedinginan.

Karena semuanya serba mendadak, maka dia ke RS juga gak bawa apa2. Tidak bawa daster, gurita, sabun, odol, pembalut, minyak kayu putih dll. Jadinya saya mondar mandir beli ini dan itu, sambil menulis catatan apa saja yang perlu dibeli suaminya. Seharian kemaren saya menjadi sekretaris Kiki, menjawab SMS yang masuk, banyak nasabah (Red: Kiki kerja di bank Mega sebagai Team Leader) yang SMS menanyakan ini dan itu. Ada juga staff2 bank Mega yang juga tanya ini dan itu. Telpon juga terus berdering2, maklum karena Kiki tidak sempat beri tahu ke kantor kalo dia sudah melahirkan. Jadi orang2 kantornya juga bingung kenapa dia ga masuk hari itu.

Selidik punya selidik, ternyata hari sebelumnya dia meeting seharian di kantor pusat Darmo dan dia turun tangga by sikil, not by elevator. Meeting sampai jam 7 malam, pulang rumah katanya masih OK2 aja masak2 ama suaminya. eh tau2 jam 12 malam sudah ngompol2 alias ketuban pecah. Rencananya Sabtu besok ini dia baru mau ke toko bayi beli2 perlengkapan dan juga mau siapkan tas koper nya untuk perlengkapan bersalin. eh ternyata Tuhan punya kehendak lain. Bayi yang semestinya lahir mid of July harus lahir kemaren, syukurlah bayinya sehat dan tidak kurang suatu apapun. Beratnya pun cukup, 2.66kg dengan panjang 48cm.

Tuhan Maha Besar, semuanya indah pada waktunya...

Profesi Apa yang Cocok Buat Gue? --> Multiply June 4, 2008

Posted by Dian on Jun 4, '08 5:02 AM for everyone
Suatu hari, saya baca MP nya kakak dan kakak ipar saya. Dalam hati saya "iri", enak kali ya kalo kerja yang sesuai hobi (biasalah rumput tetangga lebih hijau..). Kalo kayak kita2 ini kan kerja karena butuh duit, seadanya kerjaan disamber asal duitnya gede. Saya juga bayangin enak kali ya kayak guru senam saya, tiap hari senam melulu, dah cantik, langsing dapet duit lagi. Dan gak pernah stress...again, green green grass of neighbour (ngawur dah..)

Iseng saya SMS kakak saya "Enak kali ya kalo kerja sesuai hobi".
Trus dia bales "Hobimu opo lo". Jawab saya "Nggosip".
Eh dia jawab lagi "Nek gitu ya jadi wartawan ae". Hihi..

Setelah kupikir2 dengan dalam (hiperbola), rasannya saya gak cocok deh jadi wartawan. Saya gak mau kejar2 orang sambil bawa mike, senggol sana senggol sini, panas2, ah rasanya nggak gue banget. Saya kan orangnya kalem, ndak mungkin lah kerja gitu.

Setelah berpikir (lebih tepatnya berkhayal), saya pikir yang cocok buat saya adalah jadi tukang interogerasi. Pengalaman membuktikan bahwa saya bisa membuat orang bercerita apa yang seharusnya tidak diceritakan, dan andaikata dia tidak cerita pun saya sebenarnya sudah tau kebenarannya. Berdasarkan insting doang. Jadi, tukang interogerasi plus detektip. Sayang, kalo mau jadi kayak gituan harus sekolah khusus ya? Saya kan lulusan filsafat, mana mungkin jadi detektif.

Kata teman2 yang dekat dengan saya, saya bisa me"manipulasi"orang. Kasar ya? Tapi menurut saya itu bukan manipulasi, lebih tepatnya "how to win a war without join the battle". Jadi cara saya pelan2, halus, tapi tujuan tercapai. Hihi, tp kalo teman2 saya bilang..itu manipulasi. Kalo ada masalah yang belum selesai, teman suka nyuruhin saya "kamu aja deh, kamu hawus-hawus dulu pasti kena". Dan kebanyakan kok ya memang begitu.

Trus kalo soal detektif, ada juga pengalaman yang membuktikan. kemaren salah satu marketing di supplier kita mau resign, alasannya pindah ke luar kota. Karena saya juga sering telpon2 an ama dia soal kerjaan, ya basa basi lah ngucapin good luck dll. Tp saya penasaran, saya ga begitu percaya kalo dia pindah luar kota. Hehehe..saya iseng aja bilang kalo kamu butuh kerjaan, ntar saya informasiin ya kalo PT A butuh pegawai.

Dia terus nanya, emang ibu kenal ama boss PT A? Lho, I know him too well..jawab saya. Akhirnya ketauan kalo boss PT A itu menghijack dia dan membayar lebih tinggi utk bekerja di PT A. Sekali lagi saya tau level gaji di PT A (tentunya sebelum2 nya pengalaman saya bisa memberitahukan saya level gaji PT A). Setelah dia dengar level gaji dari PT A, dia langsung GUBRAKKKK..karena apa yang dia dapatkan jauuuuhhhh di bawah itu. Dan itu dia sendiri yang meminta. Wah, saya jadi kasian juga. Ya sudahlah, cuman dari omong2 kosong aja akhirnya saya tau bahwa alasan dia keluar adalah pindah ke PT A, bukan karena dia pindah ke luar kota. Jadi saya menyimpulkan, saya cocok jadi tukang interogerasi, halus dan tak kentara. Manipulasi..begitulah istilahnya.

Yah, apapun itu, back to reality..I am a Senior Merchandiser in my company. Suka gak suka ya harus suka!!

Apakah Sebenarnya Kodrat Wanita itu? --> Multiply June 3, 2008

Posted by Dian on Jun 3, '08 3:20 AM for everyone
Ini issue yang menarik dan agak sensitif, saya kok merasa kalo saya ini agak2 feminis (sebenernya maksud feminis iku opo seh? wanita yang feminin?? hihi)

Suatu hari ketika saya masih kerja di Semarang, sepulang dari kerja saya nge-Mall bareng teman2. Biasalah, hunting discount dan makan2. Suami waktu itu sudah kerja di Surabaya, jadi kita hidup terpisah.

Sepulang dari nge-Mall, eh ada kakak laki2 saya di rumah. Dia nanya saya dari mana, ya saya jawab aja habis hang out ama teman2. Komentarnya dia adalah "Eh inget ya, kamu ini udah kawin. Kalo cewek udah kawin, baiknya ya pulang kerja langsung pulang, kagak kelayapan". EH, berdegup jantung ini...naluri ke"feminis"an saya kok keluar..hihi. Saya jawab ke dia "What's wrong with hangout?". Jawabnya "Ya gak enak aja diliat orang, dah kawin kok masih kelayapan"

OMG, ingin kutendang ingin kugibeng dan ingin kuapakan kakak tersayangku itu. Trus aku pancing lagi "Memang kamu gak ijinin istrimu hangout ama teman2 e?". Jawabnya "O ya ndak lah, ngapain pergi ama teman2 e, mau pergi ya ama anak2 ato ama aku. Lagian lo kalo aku pulang kerja ya dia harus ada di rumah, sediain aku teh anget, dan juga siapin makanan ku. Nek masak soto ya soto ne diangetin dulu, jangan sampe suami pulang, sotone masih dingin"

OMG, pengen menyaduk lagi. Hahaha..gemes aku. Menurut my bro, kodrat wanita ya seperti itu. Melayani suami, menyiapkan teh hangat, memanaskan makanan, memasak, mencuci, dll. Why don't you hire a maid?? Menurutku itu bukan kodrat wanita, kodrat wanita itu sudah terbawa dari lahir dan tidak bisa TIDAK dilakukan. Jadi HARUS dilakukan. Selama hal itu bisa dilakukan oleh wanita dan pria, menurut saya itu bukan kodrat. Itu adalah pembagian tugas, dan itu tidak ada benar dan salah. Masing2 keluarga punya rule sendiri2 dan kita tidak bisa menghakimi bahwa rule keluarga A lebih baik dari keluarga B. As long as they are happy, why not?

Yang terjadi di keluarga saya, saya tidak mungkin bikinkan suami saya teh ato kopi, karena menurut dia rasanya seperti kencing kuda (menyakitkan tapi sekaligus membebaskan saya dari tugas membuat minuman). Saya juga gak menyetrika baju dia (krn ada maid yang kerjakan) dan juga my hubby selalu komplen hasil setrikaan saya..dia prefer setrika sendiri. Jadi, kalo orang luar melihat keluarga kami, mungkin mereka bertanya2...kok yang cowok ngrebus air dan bikin minuman ndiri? Kebangetan nih istrinya...

But for us, we are happy and have no problems with this. Kalo ada istri yang sangat melayani suami dalam hal rumah tangga, ya bagus..tapi mohon jangan disamaratakan kalo istri itu harus begini dan begitu.

Sekali lagi, for me, kodrat wanita adalah hal yang tidak bisa tergantikan oleh pria. Apakah itu? Menstruasi, hamil dan menyusui. Kalo ada cowok bisa hamil, boleh dong tukeran hihihi...
Thanks to my dad for lightening my mind about this....

Si Miskin vs Si Kaya --> Multiply June 02, 2008


Posted by Dian on Jun 2, '08 3:12 AM for everyone
Kalo lagi ke Mall, anak saya si Edgard suka main di Kingdom..semacam playland gitu lah..satu jam bayar 20rebu. Tempatnya besar, mainannya banyak, saya rasa worth lah bayar segitu, sekalian biar dia menyalurkan ke aktif annya.
Suatu saat, saya ke alun2 Sidoarjo. Oh ternyata di alun2 ada playland juga lho..dan taripnya adalah 2ribu SEPUASNYA.
Saya hanya ternganga-nganga, dan hanya sedikit was2 , khawatir kalo anak saya ketularan penyakit apa gitu, pilek, batuk, ISPA, penyakit kulit dll. Tapi setelah saya pikir2 lagi..memangnya di Kingdom kagak ada yang batuk,pilek,ISPA? Mungkin kalo kudisan kagak ya, soalnya kalo anak orang kaya mandinya pake sabun wangi..hahahaha.
Bagi saya, yang penting anak2 tidak kehilangan hak2 nya untuk bermain. Ternyata di tengah2 kesulitan ekonomi, bermain di playland amat terjangkau. Pelajaran buat saya, jangan selalu melihat ke atas, tp lihat juga ke bawah. Jangan lihat anak teman yang always pake baju2 bermerk (ada yang kesindir gak??), tp juga beli baju di alun2. Sudah disablon pake nama, harga cuman 12rb/stel. Hebat euy...
Mau miskin, mau kaya, semua happy dengan caranya sendiri2..setuju????

Transformasi, "Menjadi Tua --> Multiply June 02, 2008


Posted by Dian on Jun 2, '08 1:38 AM for everyone
Baru-baru ini, saya menyadari kalo lengan saya sudah tak kencang lagi. Seorang teman mengatai saya "Mbok kamu itu latihan pake barble, dijamin dalam seminggu lenganmu pasti kencang. Isman bisa kagum"
Teman saya itu mengatakan bahwa lengan saya seperti lengan ibu dan ibu mertuanya...hehe..istilahnya adalah lengan agar-agar.

Hehe, to be honest, saya bukan orang yang peduli dengan penampilan fisik saya, dalam artian saya tidak peduli dengan kerutan yang muncul di wajah, saya tidak peduli dengan kulit yang mengendur dsb. Bagi saya, itu adalah proses alam yang harus terjadi, dan saya sama sekali tidak pernah merasa khawatir. Apalagi jika dikaitkan dengan rasa sayang suami kepada saya...wah..jauuuhh deh. Suami saya pernah bertanya kepada saya "Apakah kamu takut menjadi tua dan keriput?" Ketika itu saya menjawab dengan tegas "TIDAK", suami saya tersenyum dan berkata "Itu yang ingin aku dengar dari mulutmu".
Yang lebih saya khawatirkan adalah jika saya menjadi sakit2 an, jadi saya lebih menjaga fisik saya bukan dalam artian kecantikan, tp lebih ke organ dalam. Seperti ketika hasil test menunjukkan saya positif terkena osteoporosis, saya langsung giat minum susu dan rajin berolah raga (seminggu 3x aerobic). Saya tidak mau di masa tua saya berjalan dengan terseok2 gara2 osteo. Jadi saya bukan aerobik karena ingin langsing, tp karena ingin sehat.

Apakah dengan mempercantik diri/fisik akan membuat suami dan anak2 saya lebih mencintai saya? Jawabannya adalah TIDAK. Anak2 saya akan lebih mencintai saya jika saya lebih smart, bisa menjadi apa yang mereka inginkan (teman gila2 an, tukang dongeng, ibu dll) dan suami saya akan lebih mencintai saya jika saya bisa lebih mendengarkan dan menjadi partner yang sejajar dengan dirinya, tidak lebih rendah dan tidak lebih tinggi.

Tapi tentunya saya tidak masalah jika banyak perempuan yang mengandalkan perawatan2 di salon utk menjaga ke"muda"annya..tentu aja mereka berhak untuk itu. Tapi lucu juga jika ada wanita cantik dan muda tapi ketika mencoba bangkit dari duduk,encoknya kambuh..Hahahaha..so what do you think girls??