Jumat, 21 Maret 2014

PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA REVIEW BUKU-BUKU BIP

Halo teman-teman semua,

Pertama-tama, saya mengucapkan terimakasih pada dua juri cantik dan baik hati. Mbak Tethy Ezokanzo dan Mbak Aan Wulandari yang membantu saya memilih pemenangnya.

Seluruh review yang masuk, bagus-bagus dan bikin juri-juri ini jadi kepengin baca buku-buku yang direview. Nah, berarti review teman-teman sukses kan ya?

Namun, juri tetap harus memilih.

Dan akhirnya, setelah kita utak-atik dan cocokkan pilihan satu dengan yang lainnya, maka pilihan kita jatuh pada 6 teman berikut. Oya, urutan tidak menunjukkan ranking ya. Ini urutan acak ^^

Linda Satibi
https://www.facebook.com/notes/linda-satibi/cinta-internasional-vs-cinta-nasional/10152036413872672

Mimi Siska
http://mimisiska.blogspot.com/2014/03/aku-anak-cerdas-saat-di-luar-rumah.html 

Agnes Bemoe



Selda
http://media.kompasiana.com/buku/2014/03/18/komik-yang-edukatif-asyik-sekali-642264.html
 

Maftuha Jalal
www.facebook.com/notes/maftuha-jalal/mendidik-anak-tanggap-bencana/10200657682204860?comment_id=4574472&ref=notif&notif_t=comment_mention

Uniek
http://resensibuku-uniek.blogspot.com/2014/03/jam-beker-raksasa-bukan-sekedar-nasehat.html


Untuk 6 orang ini, masing-masing akan mendapatkan paket buku dari BIP senilai @150 ribu rupiah.

Selamat untuk para pemenang!



Selasa, 04 Maret 2014

Sudah baca buku-bukuku terbitan BIP? Ikuti lomba review ini yuk ^^

Halo teman-teman semua,

Pertama-tama, saya mau mengucapkan terimakasih karena teman-teman telah membeli dan membaca buku-buku saya.
Semoga buku-buku saya memberikan pencerahan, kebahagiaan, dan kegembiraan bagi teman-teman semua ya ^^

Sebagai rasa terimakasih, maka saya dan penerbit BIP hendak membagi ENAM paket buku senilai masing-masing Rp150,000.

Bagaimana cara mendapatkannya?
Mudah kok ^^

Silakan teman-teman mereview satu di antara buku di bawah ini:

1. LUPITA
2. AKU ANAK CERDAS (boleh satu judul saja dari 4 judul buku yang ada)
3. DONGENG BUDI PEKERTI (boleh satu judul saja dari 3 judul buku yang ada)
4. KOMIK CERITA RAKYAT NUSANTARA 1

Caranya:
* Tuliskan review/pendapat teman-teman tentang buku tersebut. Nggak perlu review yang sulit, ceritakan saja perasaan teman saat membaca buku tersebut.
* Kalau ada kekurangan, monggo tuliskan juga supaya bisa jadi bahan pembelajaran saya.
Kalau nggak ada kekurangannya, ya alhamdulillah jangan diada-adakan ya wkwkwkwk.
* Sertakan foto cover yang saya sediakan di bawah ini (sesuai dengan buku yang teman-teman pilih)
* Satu orang, boleh menulis tiga review namun dalam postingan sendiri-sendiri.
* Tidak diwajibkan untuk mengajak teman, tapi kalau mau ngajak ya monggo. Semakin banyak peserta, semakin seru ^^

Review ditulis di (boleh pilih salah satu):
Blog 
Notes FB
Lalu, tag saya dengan mencantumkan link blog/notes tsb.

Review saya tunggu sampai Selasa, 18 Maret 2014 pukul 24.00

Jangan lupa, lampirkan covernya yaaaa ...

 KOMIK CERITA RAKYAT INDONESIA



SERI DONGENG BUDI PEKERTI 


 NOVEL "LUPITA - LU PIKIR GUA PENGEMIS CINTA"


SERI AKU ANAK CERDAS

Senin, 03 Maret 2014

Mind my Own Business

Sudah semingguan ini, aku beristirahat dari dunia social media, terutama FB yang semakin lama kupikir semakin menyesakkan.

Tiap hari selalu ada saja inbox yang masuk, yang bertanya ini itu, curhat ini dan itu.
Dan jika aku tidak membalasinya, maka aku akan mendapat cap sombong, dan sederet cap negatif lainnya.
Untuk pertanyaan-pertanyaan di dunia kepenulisan, rasanya aku ingin sekali seperti salah satu penulis terkenal yang mengabaikan inbox-inbox semacam itu.
Buatnya, nggak jaman lagi orang inbox dan bilang "saya pengen belajar nulis, ajarin dong. Gimana caranya nembus penerbit A dll dll dll"
Tapi aku belum bisa setegas si penulis terkenal tadi.
Aku masih berusaha menjawab, meski lelah.

Selain inbox berupa pertanyaan, sering juga aku mendapat inbox curhatan. Mereka curhat tentang hidupnya beginilah, anaknya begitulah, suaminya mbelgedhes lah, dll dll.

Sebagai teman yang (berusaha) baik, otomatis aku menyimak curhat mereka dan berusaha menghibur.

Namun, aku ini hanya manusia biasa yang terdiri dari jiwa dan daging.
Keinginan jiwaku, kadang tidak selaras dengan kebutuhan dagingku.
Aku ini manusia biasa yang memiliki sederet kewajiban di dunia nyata.
Mengurus rumahtangga, itu tugas utamaku.

Jangan sekali-kali kamu bilang padaku, "Facebook chat mu nyala ijo gitu kok nggak mbalasi inboxku?"
Atau, "Aku sudah tag info ke kamu. Kamu nggak baca ya?"
Atau, "Kamu nggak liat statusku kemaren? Anakku sakit lho,"

Please.
Kalo kamu melihat pentol FB ku ijo, itu karena FB ku sering nyala di HP. Mengapa aku sering menyalakan FB di HP?
Karena ada beberapa orang yang berhubungan dengan pekerjaanku, yang hanya bisa berkontekria via FB. Maksudku, mereka nggak punya BBM, WA atau lainnya.

Jadi, buletan ijo di FB ku bukan untuk mengobrol ria. Itu untuk BEKERJA.

Please, aku bukan mahluk yang duduk 24 jam mantengin FB ku.
Jadi kalau aku tidak membaca tag-mu, atau statusmu, itu karena aku memang tak punya waktu untuk stalking di FB.
Aku membuka FB dan komen sana sini hanya pada orang-orang yang dekat denganku, juga pembaca-pembaca bukuku.

Andaikata kamu tau seperti apa kegiatanku sehari-hari, kamu pasti melongo. Jangan sekali-kali kamu pikir aku ini cuma duduk manis di depan komputer, dan berhaha hihi kurang kerjaan di FB.

Untuk itulah, aku memutuskan untuk tidak terlalu aktif dulu di FB. Terlalu banyak penyakit hati yang menggerogotiku.
Ya dong, mendengar curhat2 yang isinya negatif-negatif, tentu akan membawa aura negatif dalam diriku sendiri. 

Jahat?
Aku jahat? Nggak peduli pada orang lain?
Well, siapa yang peduli pada diriku?
Toh aku nggak cry for help pada FB jika sesuatu terjadi padaku kok.

Sekali-kali, aku mau jadi orang yang tidak peduli.
Sekali-sekali, aku mau jadi orang yang apatis.
Mendengarkan cerita-cerita buruk, membuat otakku jadi lelah.

Belum lagi kalau baca status-status yang menghujat artis A, partai politik C, calon presiden X, walikota Y, dll dll. Hujatan dan makian yang kubaca, otomatis akan memengaruhi kesehatan mentalku.

Siapa yang akan menolongku jika kesehatan jiwaku terganggu?
Nggak ada kan?
Kamu? Oh, aku meragukannya.

Anak-anakku membutuhkanku. Suamiku membutuhkanku. Alangkah lucunya jika aku lebih memerhatikan dunia maya daripada dunia nyata.

So, aku bukan deactivate FB.
Aku tetap pakai FB. Dan kamu akan masih melihat pentol ijo ku menyala, juga status dan komenku di beberapa tempat.
Tapi tolong, jangan paksa aku untuk membalasi inboxmu saat itu juga.
Apalagi dengan bilang: PENTING.

Penting untuk siapa?
Untukku? Masa?

 Tuh kan, aku jadi jahat begini. Ini semua gara-gara siapa coba? Hehehehe.

Jadi lebih baik menyingkir sejenak dari keriuhan FB, mendekatkan diri pada keluarga dan sahabat nyata, tetap berkarya semaksimal mungkin ^^

Mind my own business. Aku hanya akan mengurusi urusanku sendiri. Bukan mengurusi urusan orang lain.