Hi, everyone ...
My
name is Madeline.
I
am a thirty seven year old mother of two adorable sons.
I
love cooking, reading, and watching movies.
I
work as a Secretary at an International company.
I
live in an apartment, and I do yoga routinely.
I
have fifty two pairs of shoes and countless dresses and bags.
People
call me Maddie. And they come to me for solutions, because I always helps
others.
I
look happy.
I
look pretty.
At
least, that’s what people see. That’s what I wanted people to see.
But
deep under the beauty, the smile, the happy cheerful bubble, there is a dirty
truth.
I
have severe depression, and I am currently taking six different medications (Remeron, Abilify, Sernade, Clofritis, Clozaril, and Merlopam) to
manage my insomnia, my depression, my panic attack, my psychotic disorder, and
my chronic anxiety.
I
cannot sleep without taking pills.
You can find information of my drugs on drugs.com
I
have abused my medicines and was admitted to the hospital for attempted suicide
and overdosing.
I
am a freak, I hurt myself occasionally, and there are scars on my body and my
soul that people can’t see.
Or
they do see, but they assume those were just accident scars.
Because
who would have thought Madeline would be able to sit on the floor in her
bathroom, slitting her wrist?
No
body.
Because
Madeline is beautiful. Madeline is healthy. Madeline is smart.
Madeline
is perfect.
She
is not perfect. She is scarred. She is sick. She is hurt.
But
she’s surviving.
She
is now stronger than ever.
And
here is her story.
(TO BE CONTINUED)
------------------------------------------------------
Hai, namaku Madeline.
Usiaku 37 tahun, dan aku ibu dari dua pria cilik yang tampan dan mengagumkan.
Aku suka memasak, membaca, dan nonton film.
Aku bekerja sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan internasional.
Aku tinggal sendiri di sebuah apartemen, dan aku rajin melakukan yoga.
Aku punya 52 pasang sepatu. Baju dan tas? Tak terhitung!!
Orang-orang memanggilku Maddie. Mereka suka curhat padaku, karena aku selalu menolong mereka.
Aku selalu nampak bahagia.
Aku juga nampak cantik.
Paling tidak, itu yang orang-orang lihat dariku. Atau, apa yang aku INGINKAN orang-orang lihat dariku.
Tapi, di balik semua itu, ada sebuah kenyataan pahit.
Aku mengalami depresi berat. Dan, saat ini aku mengonsumsi 6 obat berbeda (Remeron, Abilify, Sernade, Clofritis, Clozaril, and Merlopam) untuk mengatasi insomnia, depression, panic attack, kegilaan, dan kegelisahan kronis.
Aku tidak bisa tidur, tanpa meminum obat.
Semua informasi tentang obat, bisa dibaca di drugs.com
Aku telah menyalahgunakan obat-obatanku, hingga aku dilarikan ke RS karena overdosis dan mencoba untuk bunuh diri.
Aku amat ketakutan.
Aku sering melukai diriku sendiri. Lihatlah, banyak bekas luka di tubuhku (juga di jiwaku) yang tidak bisa orang lihat.
Atau, mungkin orang bisa melihat, tapi mereka pikir 'ah itu bekas luka kecelakaan'.
Siapa sih yang menyangka Madeline bisa tersungkur di kamar mandi sambil mengiris pergelangan tangannya sendiri?
Tidak ada yang menyangka.
Karena Madeline cantik, sehat, pintar, dan SEMPURNA.
Pada kenyataannya, dia tidaklah demikian.
Madeline sakit. Dia penuh luka.
Namun, dia bertahan. Dia jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
Dan ... inilah kisahnya.
(BERSAMBUNG)
(inilah tanganku, ketika aku memukul tembok sekuat tenaga)
Wah gagal fokus awalnya menteleng translate..eh ada trjemagnny..
BalasHapusMnanti klanjutanny mbk smngattt...
Lha iyo aku yang nerjemahin, daripada nanti ada yang komplen, kok ga ada bahasa Indonesianya xixixi.
Hapussudah mau komplen je.. tapi nggak jadi, sudah ada terjemahannya 😂
HapusMadeline, I'm waiting for your writing.
BalasHapusKeep writing, keep spirit, dear Madeline...
Thanks, Mbak. I believe she read your comment ^^
HapusBuat mbak Madeline ... Tetap semangat ya. Menulislah agar jiwamu tenang. Terima kasih mbak Dian, sudah bersedia berbagi di blog ini. Ditunggu kelanjutan kisah mbak Madeline di blog kece ini ^^
BalasHapusSama-sama, Mbak. Terimakasih sudah membaca.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku berharap Madeline dapat menemukan kebahagian hidupnya 😊
BalasHapusAamiin. Semoga dia bisa fokus pada hal yang baik baginya
HapusAku berharap Madeline dapat menemukan kebahagian hidupnya 😊
BalasHapusSeperti Mbak Dian bilang, writing is healing. Semangat, Maddie ... kau pasti bisa melaluinya ...
BalasHapusDitunggu lanjutannya ;)
Makasih. Semoga lanjutannya very soon
HapusMbak Meddie, tetap semangat. Terkadang saya sendiri punya saat-saat dimana merasakan hal yang sama pula.
BalasHapusMbak Dian, ditunggu lanjutannya.
Yang kuat, dan teruslah fokus pada hal-hal yang baik ya. Makasih sudah membaca dan menguatkan Maddie
Hapussemoga lekas sembuh, Maadie
BalasHapusAamiin makasih
HapusI am deeply touched by this story.. I hope Maddie can find rest for her soul and be happy in her life :) will keep her in prayer..
BalasHapusThank you ^^
HapusKadang dibalik jiwa-jiwa yang tegar dan periang tersimpan hati yang rapuh dan terluka
BalasHapusBetul banget
HapusYa Allah... tangane sampek ngunu...
BalasHapusIya :(
HapusUdah baca versi english nya,masih mengerti meski dgn kemampuan pas2an,jebulnya ada terjemahan😊.
BalasHapusNunggu lanjutannya.
Udah baca versi english nya,masih mengerti meski dgn kemampuan pas2an,jebulnya ada terjemahan😊.
BalasHapusNunggu lanjutannya.
Udah baca versi english nya,masih mengerti meski dgn kemampuan pas2an,jebulnya ada terjemahan😊.
BalasHapusNunggu lanjutannya.
Kacian xixixi
HapusKok lebih asyik baca versi Inggris-nya, ya? Berasa membaca novel berbahasa asing. Eh btw thanks for sharing, Mba Dian, juga Madeline, kisahmu akan menjadi pembelajaran bagi pembaca. Tetaplah kuat demi anak-anakmu tercinta.
BalasHapusYup, karena Maddie memang lebih biasa menulis dalam bhs Inggris.
Hapussalam kenal madeline. Peluk penuh hangat dan cinta. keep writing and share, your not alone. Wanita selalu punya sejuta kisah yang luarbiasa
BalasHapusTerimakasih dari Maddie ^^
HapusKeep struggling madeline, you're not alone.
BalasHapusTulisan mbak dian bisa jadi mewakili sara hati sekian banyak wanita rapuh.
Kunantu kelanjutannya
Makasih ^^
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHai Maddie... Kamu pasti bisa melalui ini semua. Berjuang terus ya... Ingatlah selalu, dirimu berharga. Semua akan baik2 aja sayang... Jangan menyerah... Aku mendukung dan akan selalu mendoakanmu... *hugs*
BalasHapusThanks from Maddie ^^
HapusPoor Madeline....
BalasHapusI hope that you can through it :(��
Waiting for your translation mbak Dian
Udah ada bab 2 nya, Kak Tanti. Dan semua sudah ada translationnya ^^
HapusI love you Maddie. Deep down I think I know who you are..
BalasHapusIki sopo tho ya, kok anomim :p
HapusMadeline sakjane wong ind opo luar mbak? Mudah2an cepet mari sakabehe...
BalasHapuswong Jawa kene
HapusSerasa bukan baca terjemahan, lha iyo, mbak Dian gitu lho yang nyusun😄
BalasHapusSemoga dgn bercerita bisa mengurangi luka ya, Madeline. Banyak jg yg mengalami semacam ini, hiks...
BalasHapusMasyarakatlah jadi bergidik ngeri nih mbak
BalasHapuskopi duluuuu
BalasHapusI hope you reply to my message in 2023. I also punched the wall with all my might, how do you think now I will deal with this bruise on my hand? Thank You
BalasHapus